Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

13 Restoran Baru di Bali

Kiri-kanan: Mandiff Waroka, otak di balik sajian brilian di Blanco par Mandif; hidangan dengan presentasi unik khas Blanco par Mandiff.

Blanco par Mandif

Inilah tipe restoran yang akan Anda datangi setidaknya sekali seumur hidup, karena memang menawarkan pengalaman yang menarik dicoba setidaknya sekali seumur hidup.

Blanco par Mandif menyuguhkan menu Indonesia dalam format degustation—istilah seksi yang jika diterjemahkan secara bebas berarti: serangkaian menu berporsi mini dengan presentasi yang menggugah.

Usai dibuka Juni silam, restoran ini langsung menjadi bagian dari lanskap kuliner Ubud yang memang kian ramah terhadap terobosan-terobosan segar. Blanco par Mandif dipimpin oleh Mandif Warokka, koki berdarah Manado dan kelahiran Biak, yang pernah memimpin dapur Teatro di Seminyak dan Ju-Ma-Na di Ungasan.

Sosok restoran lebih mirip sebuah secret dining. Untuk menjangkaunya, tamu mesti menembus celah cupet, menuruni tangga dua lantai, lalu memasuki sebuah lorong di mana sembilan kursi ditata menatap area dapur dan membelakangi lembah hijau yang dibelah Sungai Campuhan. “Tempat ini dulunya ruang tunggu sopir,” jelas Harry, salah seorang pendiri restoran. “Seluruh kursi di sini sebenarnya berada di atas bangunan tambahan yang bergaya kantilever.”

Camilan manis yang diedarkan usai makan di Blanco par Mandif.

Dengan iringan tembang-tembang keroncong jazz dan pop klasik Barat, restoran ini menyajikan opsi paket menu yang terdiri dari lima hingga 13 masakan. “Blanco par Mandif menawarkan tiga jenis makanan: menu Indonesia klasik seperti mi cakalang, menu modern, serta menu tradisional semacam cendol tapi dengan interpretasi baru,” ujar Mandif.

Tidak semua menu mencerminkan namanya. Kita akan mengetahui apa yang kita makan setelah benar-benar mencicipinya. Sajiannya antara lain bayam dan belut goreng yang diselipkan di dalam kumparan kawat; sop berisi sorbet dan jeli rosella; serta cendol dengan kuah berbentuk gelembung. Beberapa menu—umpamanya asinan sawi dalam wadah stoples—terinspirasi dari masa kecil sang koki. “Ibu saya selalu membuat asinan sawi di rumah,” kenang Mandif.

Blanco par Mandif merupakan sebuah eksperimen berani dari salah seorang koki muda paling asertif di Indonesia. Suguhannya tidak hanya meninggalkan cerita-cerita berkesan dan perdebatan panjang, tapi juga kumpulan foto-foto makanan paling Instagram-worthy di Ubud.—CR

Museum Blanco, Jl. Raya Tjampuhan, Ubud; 0361/4792-284; blancoparmandif.com; operasional: Senin-Sabtu dengan dua sesi makan, pukul 18:00 dan 21:00 (makan siang disediakan atas permintaan).

Show CommentsClose Comments

1 Comment

Leave a comment

0.0/5