Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

19 Cerita Paling Banyak Dibaca di 2019

Seorang pria di pesisir Pantai Barus. (Foto: Zulkifli)

Pintu Pertama Masuknya Islam ke Indonesia
Barus diakui pemerintah sebagai gerbang masuknya Islam ke Nusantara. Walau tak punya masjid yang megah ataupun pesantren yang bergengsi, kota kecil penghasil kapur barus ini sekarang mendapat tempat terhormat dalam peta wisata religi. Baca selengkapnya di sini.

Keluarga memikul jenazah yang baru dikeluarkan dari alang (kubur) menuju Lattang (tempat membersihkan dan membungkus) mayat di Kecamatan Nosu, Mamasa. (Foto: Yusuf Wahil)

Ritus Misterius Pedalaman Sulawesi
Mamasa, dataran tinggi di Sulawesi Barat, memiliki sebuah ritus purba yang berhasil selamat dari kedatangan agama samawi. Warganya setahun sekali mengeluarkan jenazah dari liang, meratapi almarhum, lalu menguburnya kembali. Baca selengkapnya di sini.

Bali Handara Resort, salah satu hotel tertua di Bali. (Foto: Johannes P. Christo)

6 Hotel Tertua di Bali
Sejumlah hotel dari babak awal pariwisata Bali masih beroperasi. Kamar-kamar yang dulu ditiduri Charlie Chaplin hingga David Bowie masih disewakan. Mengunjungi mereka mengingatkan bagaimana (dan oleh siapa) industri turisme dirintis di pulau ini. Baca selengkapnya di sini.

Pagi berkabut di Harau Dream Park, Payakumbuh, Sumatera Barat. (Foto: Kurniadi Widodo)

Tren & Ancaman Tempat Instagramable
Kian banyak objek wisata dilahirkan demi melayani rasa haus publik untuk memotret. Sebaliknya, tren media sosial mendorong banyak tempat dimodifikasi agar relevan dengan selera visual publik. Apa konsekuensinya? Baca selengkapnya di sini.

Kawasan Benteng Pendem Ambarawa yang kerap dijadikan kawasan foto pranikah hingga sekadar swafoto untuk konten media sosial. (Foto: Rosa Panggabean)

Mereka yang Hidup dalam Benteng
Sebuah benteng tua warisan Belanda di Ambarawa telah berubah menjadi “permukiman” berisi 25 kepala keluarga, sekaligus objek wisata janggal yang mengajak kita berpikir ulang tentang definisi rumah. Baca selengkapnya di sini.

Warga menjemur kain pantai setelah diwarnai. Proses penjemuran ini adalah tahap akhir agar warna melekat pada kainnya. (Foto: Ahmad Ridho Er Putra)

Sentra Kain Pantai Tanpa Pantai
Kendati tak memiliki pantai, Kecamatan Mojolaban justru tersohor sebagai penghasil kain pantai. Proses produksinya yang atraktif mulai memikat turis. Baca selengkapnya di sini.

Sebuah lorong di Gua Walet yang dinaungi batang-batang stalaktit. (Foto: Adeng Bustomi)

Menembus Sisi Gelap Tasikmalaya
Terbentuk oleh terangkatnya batu gamping dari dasar laut, kawasan karst lazimnya memang menyimpan banyak gua. Tak heran, mayoritas destinasi speleologi di Indonesia merupakan kawasan karst, salah satunya Tasikmalaya. Baca selengkapnya di sini.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5