Wisata Tujuh Harian, Jurus Baru Thailand Pulihkan Pariwisata

Demi mengebut pemulihan sektor pariwisatanya, Thailand meluncurkan jurus baru: wisata tujuh harian. Konsepnya simpel sekaligus cerdik. Turis asing bisa berlibur sambil karantina di satu pulau selama tujuh hari, lalu melawat pulau lain untuk kembali menikmati “liburan-karantina” selama tujuh hari.

Merujuk siaran pers TAT (Tourism Authority of Thailand), skema yang dinamai Phuket Sandbox 7+7 ini berlaku mulai 16 Agustus. Kata “Phuket” sengaja dipilih karena tempat ini dijadikan gerbang pertama turis. Destinasi lain yang bisa dikunjungi selepas Phuket ialah Krabi, Phang Nga, serta Surat Thani (termasuk Koh Samui).   

Phuket Sandbox 7+7 menerapkan beragam syarat. Pertama, turis asing diwajibkan telah menerima dua dosis vaksin Covid, serta memiliki asuransi kesehatan yang mencakup perawatan Covid dengan biaya minimum $100.000 (sekitar Rp1,4 miliar).

Syarat kedua, turis berasal dari negara yang dianggap aman oleh gugus tugas Covid Thailand. Saat artikel ini ditulis, 69 negara telah menerima lampu hijau, dan Indonesia tak tercantum di dalamnya. 

Syarat lainnya terkait proses kedatangan dan perpindahan turis. Sebelum terbang ke Phuket misalnya, turis wajib melakoni tes PCR, disusul tes kedua di Bandara Phuket. Lalu, saat akan pindah ke tempat lain, turis diminta kembali melakukan tes PCR, serta mengisi transfer form yang dikeluarkan pihak hotel.

Phuket Sandbox 7+7 merupakan bagian upaya Thailand memulihkan pariwisatanya dari pandemi. Pada 2020, negara ini hanya membukukan 6,7 juta turis asing, minus 83% dibandingkan 2019.

Dan ini bukan pertama kalinya Thailand mencoba skema “liburan-karantina.” Phuket Sandbox 7+7 sebenarnya pengembangan dari Phuket Sandbox yang diluncurkan bukan lalu. Perbedaan terbesarnya terletak pada jumlah hari minimum yang mesti dihabiskan turis, awalnya 14 hari menjadi hanya tujuh hari.

Skema terobosan semacam ini dinilai sukses oleh pemerintah Thailand. Dikutip dari Bangkok Post, Phuket Sandbox jilid pertama sukses menjala sekitar 20.000 kunjungan turis asing, mayoritas berpaspor Amerika Serikat, Inggris, serta Israel.—Cristian Rahadiansyah