by Cristian Rahadiansyah 11 August, 2022
Dibuka: Pameran 40 Makhluk Ajaib di ArtScience Museum
ArtScience Museum Singapura seolah berubah jadi lokasi syuting film distopia. Mulai bulan ini, museum di Marina Bay ini akan menampilkan pameran figur-figur ajaib yang sepertinya dihasilkan dari fantasi liar, mimpi buruk, atau kesalahan laboratorium.
Pameran bertajuk We Are Connected ini memajang karya-karya dari Patricia Piccinini. Selama 30 tahun terakhir, seniman Australia ini mengeksplorasi tema hubungan manusia dan alam, perkembangan evolusi, serta kemungkinan prospek rekayasa genetika. Dari sinilah lahir figur hibrida manusia-satwa, makhluk kloning, juga cyborg.
Dalam pameran tunggalnya di ArtScience Museum, Piccinini akan membawa sekitar 40 kreasi ajaibnya yang dibuat dari awal 2000-an hingga 2021. Kombinasi antara sains dan seni, mereka dibuat dari beragam bahan, termasuk silikon, fiber, resin, bahkan rambut manusia. Tiap patung hiper-realitas ini ditata dalam konteks natural dan adegan keseharian, hingga memicu kesan distopia.
Dalam karya The Couple misalnya, Piccinini menciptakan kisah monster kesepian yang akhirnya mendapatkan pasangannya. Dalam The Welcome Guest, hewan mirip sloth hasil mutasi sedang bermain bersama seorang gadis di atas kasur. Sementara dalam The Young Family, ada figur ibu transgenik yang dikembangbiakkan untuk transplantasi organ, layaknya adegan dalam film fiksi ilmiah.
“Saat ini, semakin sulit untuk mengetahui di mana teknologi dimulai dan alam berakhir,” ujar Piccinini, dalam siaran persnya. “Mungkin ini merupakan kesempatan untuk membayangkan kembali hubungan kita dengan alam. Mungkin kita bisa kembali melihat diri kita sebagai bagian dari alam, sehingga merawat dunia juga berarti merawat diri kita sendiri.”
Pameran We Are Connected berlangsung dari 5 Agustus 2022-29 Januari 2023. Tiket untuk turis asing dibanderol mulai S$21. Pameran yang digarap bersama Institute for Culture Exchange ini terbagi dalam tujuh zona utama tematis. Karya-karya yang dipajang meliputi patung, instalasi, video, dan kolase.
“Sebagai museum yang menggabungkan seni dan sains, kami sangat senang mempersembahkan pameran besar pertama di Asia Tenggara oleh seniman terkenal dunia, Patricia Piccinini. Selama tiga dekade terakhir, patung makhluk hibrida Piccinini yang sangat nyata telah dimainkan di tengah-tengah lintas sains, teknologi, dan etika,” ujar Honor Harger, Vice President ArtScience Museum and Attractions di Marina Bay Sands.