Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menjadi Penyelamat Predator Laut

Pada 2011, perdagangan sirip hiu memutar $400-550 juta per tahunnya.

Sejak berdiri pada 2010, SaveSharks rutin mengampanyekan penyelamatan hiu. Bentuk aksinya beragam, mulai dari penyuluhan di sekolah hingga berpartisipasi dalam perumusan regulasi. Semuanya demi melindungi pembunuh nomor satu di laut. Memang absurd, tapi tidak ngawur. Kenyataannya, populasi hiu terus terkikis. Oleh International Union for Conservation of Nature, lembaga yang memonitor populasi biota, 64 spesies hiu diberi status terancam. Penyebab utamanya adalah perburuan liar. Sirip hiu masih menjadi komoditas yang laris di sejumlah negara, terutama RRC dan Jepang.

“Hiu berperan vital dalam rantai makanan. Perburuannya membuat keseimbangan ekosistem terganggu,” jelas Riyanni Djangkaru, otak di balik SaveSharks. “Banyak satwa laut berkembang biak terlalu cepat, karena predator yang mengontrolnya jauh berkurang. Akibatnya bisa berbahaya.” Dan bukan cuma akibatnya yang mencemaskan. Metode perburuannya juga sangat brutal. Pemburu memotong seluruh sirip, lalu melemparkan hiu dalam kondisi sekarat ke laut. Masih basah dalam ingatan Riyanni kejadian miris di 2007. Saat menyelam di Ambon, dia melihat seekor hiu tanpa sirip tergelepar di lantai laut, menanti ajal dalam posisi terbalik. “Di akhir penyelaman, dive master bilang hiu itu sudah dua hari tergeletak di dasar laut,” kenang Riyanni.

Di Indonesia, SaveSharks adalah organisasi pertama yang fokus pada kampanye proteksi hiu. Target utamanya konsumen. Mediumnya edukasi. Strategi ini dilandasi prinsip sederhana: jika konsumsi produk hiu berhenti, maka bisnis perburuan hiu otomatis gulung tikar. Penyuluhan di sekolah adalah aktivitasnya yang paling rutin dan gencar. Anggota SaveSharks membuka kelas-kelas temporer di banyak TK, SD , dan SMP guna memberi pemahaman tentang peran hiu dalam ekosistem. Di Raja Ampat, SaveSharks bahkan membantu guru merumuskan modul tentang hiu. >>

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5