by Karina Anandya 04 March, 2019
Main Karet di Museum MACAN
Shooshie Sulaiman menciptakan instalasi Main Getah/Rubberscape untuk merangsang panca indera anak.
Selalu ada yang baru di Museum MACAN. Setelah menggelar Pameran Tiga Seniman Asia yang bakal berakhir pada 10 Maret 2019 mendatang, kini museum yang terletak di kawasan Kebon Jeruk tersebut kembali menghadirkan proyek paling anyar untuk Ruang Seni Anak mereka.
Berkolaborasi dengan PT Bank UOB Indonesia dan Pusat Penelitian Karet (PPK), instalasi bernama Ruang Seni Anak Komisi Museum MACAN UOB ini digagas oleh perupa asal Malaysia, Shooshie Sulaiman. Proyek bertema Main Getah/Rubberscape tersebut dirancang untuk menghubungkan anak-anak dengan alam melalui permainan yang dapat merangsang panca indera melalui bentuk, tekstur dan bunyi.
Shooeshie menggunakan karet alami sebagai bahan utama dalam karyanya, yang terdiri dari pohon karet muda dan sebuah bukit kecil yang dibentuk dari tanah yang didapatkan dari daerah setempat, lengkap dengan suara yang direkam dari ladang karet di Malaysia.
Baca juga: Pameran Baru Macan; Seni Berubah di Museum Macan
Dalam instalasi Main Getah/Rubberscape ini, seniman yang lahir pada 1973 ingin memperkenalkan sejarah pohon karet yang merupakan salah satu tanaman penting di Malaysia dan Indonesia, serta menceritakan kembali tentang memori masa kecilnya saat menjelajah kebun karet di Malaysia bersama ayahnya.
Di sini, tersedia berbagai aktivitas edukatif untuk anak dan orang tua. Mulai dari permainan tradisional seperti congklak, adu biji karet (atau laga getah) dan juga aktivitas berbasis seni seperti stempel karet, membuat jalinan karet gelang warna-warni hingga lokakarya membuat balon dari lateks alami yang akan diadakan setiap minggu, dengan bimbingan staf museum.
Ruang Seni Anak Komisi UOB Museum MACAN: Main Getah/Rubberscape dibuka untuk umum pada 1 Maret 2019, dan dapat diakses dengan tiket museum yang berlaku. Perlu diingat, untuk memasuki ruang seni tersebut, setiap anak harus didampingi oleh satu orang dewasa.
Informasi selengkapnya, kunjungi Museum MACAN.