Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kurva Virus di Bali Usai Wisata Dibuka

Setelah tarik ulur yang alot antara kepentingan ekonomi versus kesehatan, Bali akhirnya mengendurkan PSBB dan membuka pintu wisata. Di tahap pertama, 9 Juli, aktivitas pelesir diizinkan khusus warga lokal. Pada 31 Juli, turis domestik dari luar provinsi dibolehkan datang.

Belum ada statistik resmi tentang buah ekonomi dari keputusan tersebut. Tapi dampaknya bagi kualitas kesehatan terlihat jelas. Membaca laporan Gugus Tugas Covid-19 Bali, kurva virus terus menanjak. Jumlah kasus positif bertambah ajek saban harinya.

Pada 10 Juli, sehari usai pembukaan wisata lokal, Bali mencatatkan penambahan 86 kasus positif. Pada 1 Agustus, setelah wisatawan luar daerah diizinkan masuk, ada tambahan 41 kasus. Secara kumulatif, dari 9 Juli-6 Agustus, Bali membukukan 1.620 kasus baru.

Hingga 6 Agustus, Pulau Dewata membukukan total 3.644 kasus, dengan 48 penderita meninggal. Dengan data ini, Bali pun bertengger di peringkat delapan nasional, satu tingkat di bawah Sumatera Utara.

Penyebaran Kasus Covid-19 di Bali

Dalam hal penyebaran kasus di Bali, per 6 Agustus, kasus paling sedikit dicatatkan Kabupaten Jembrana. Posisi puncak masih dihuni oleh Denpasar, diikuti oleh Badung. Buleleng, kawasan berisi banyak pendatang asal Jawa Timur, sempat bertengger di klasemen atas, tapi kemudian masuk kelompok bawah.

Dalam konteks pariwisata, data itu cukup meresahkan. Denpasar dan Badung adalah dua sentra turis utama. Denpasar menampung Sanur dan beragam situs sejarah. Sementara Badung meliputi Seminyak, Kuta, Uluwatu, Canggu, serta Nusa Dua. Menurut BPS, dari 507 hotel berbintang di Bali pada 2019, 444 di antaranya tersebar di Denpasar dan Badung.  

Suasana lengang Pantai Kelingking di Klungkung, kabupaten yang mencatatkan 324 kasus Covid-19 per 6 Agustus. (Foto: Darren Lawrence/Unsplash)

Juga mencemaskan, kontributor kasus terbesar ialah kelompok usia muda. Dari total 3.644 kasus, 807 di antaranya menimpa warga usia 20-29 tahun. Kontributor terbesar berikutnya ialah warga kelompok umur 40-49 dan 30-39. Di banyak provinsi (dan negara) lain, kelompok paling rentan ialah manula di atas 60 tahun.

Rencananya, Bali akan membuka gerbangnya bagi turis asing pada 11 September, lebih cepat sebulan dari target awal. Menyongsong momen mendebarkan itu, pemprov menggalakkan penerapan protokol kesehatan. Turis diwajibkan mengunduh aplikasi pendataan Love Bali dan mengaktifkan GPS telepon genggam saat berwisata. Hotel-hotel pun giat mempromosikan protokol baru mereka.   

Kasus Covid-19 Terbanyak di Indonesia

Banyak pihak masih meragukan prospek keputusan Bali. Negara pemasok turis seperti Australia, Tiongkok, dan Jepang belum memberi kepastian kapan warganya boleh tetirah ke luar negeri (dan apakah mereka bisa mudik setelahnya). Ditambah lagi, banyak negara tengah sibuk menghadang virus gelombang kedua.

Di sisi lain, beberapa pelaku industri menyambut target berani Bali. Qatar Airways sudah melayani rute ke Bali sejak 1 Juli. Sementara beberapa kapal pesiar telah melansir jadwal pelayaran via Bali, contohnya Seabourn dan Regent. Cristian Rahadiansyah   

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5