Walau masih dihantui duka dan trauma, kehidupan berangsur normal dan turis sudah berdatangan.
Brendan Pattengale menangkap komposisi yang mengguncang persepsi tentang estetika natural.
Dari udara, Ulet Ifansasti memotret kerusakan hutan Papua, sekaligus mengajak publik turut peduli.
Di Ranah Minang, buru babi bukan semata hobi, tapi bagian dari negosiasi adat. Yoppy Pieter merekamnya.
Memakai perspektif yang variatif, Michael Eko Hardianto mendokumentasikan Kalimantan selama 12 tahun.
Bung Karno melintasi waktu. Lewat proyek foto, Toto Santiko menangkap manifestasinya di tujuh lokasi.
Sejak 2015, Albertus Vembrianto mendokumentasikan proyek jalan ambisius sekaligus problematik di Papua.
Sempat hiatus, ritus tua Sang Hyang Dedari muncul kembali di Bali. Nyimas Laula merekam prosesnya.
Lewat proyek foto, Bayu Wira Handyan menggali masa kecilnya sekaligus problem tanah kelahirannya.
Karolus Naga merekam orang-orang di sekitarnya dalam 10 tahun—dan proyek fotonya belumlah tuntas.