Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terbuai Keindahan Napa County

Castello nampak dari luar. Bahan-bahannya diimpor langsung dari Italia.

Oleh Mary Sasmiro

Napa adalah rumah bagi lebih dari 700 produsen wine, bisnis yang menyumbang $50 miliar per tahun bagi perekonomian Amerika, serta menciptakan lapangan kerja bagi 46.000 orang. Laporan dari Stonebridge Research itu mungkin lebih menarik bagi kalangan ekonom. Bagi saya, Napa adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmati enoturisme, pariwisata berbasis wine—aktivitas hedonis yang meliputi tur ke kebun anggur, kunjungan ke winery legendaris untuk mencicipi kreasi mereka, serta berbelanja botol-botol berisi nektar, minuman para dewa.

Napa berada di jantung industri wine Amerika. Berkatnya, Negeri Paman Sam bertengger di daftar negara-negara penghasil wine terbesar di dunia. Beberapa winery yang berdiri di abad ke-19 masih beroperasi, sebut saja Chateau Montelena yang berdiri sejak 1882 dan menempati kastel tua di bukit teduh; serta Charles Krug yang merupakan salah satu winery pionir di Napa dan menawarkan paket menikah di kebun wine. Selain rutin menghasilkan produk khas lokal, Cabernet Sauvignon, pabrik-pabrik klasik tersebut juga menjadi obyek wisata populer. Dari sektor enoturisme saja, Napa mendulang $1 miliar per tahun.

Kiri-kanan: Gerbang Castello yang persis seperti kastel-kastel tua di Eropa; dekorasi di dalam Castello untuk menyambut para pengunjung.

Saya mengunjungi Napa dengan berkendara selama 60 menit dari San Francisco. Sepanjang perjalanan, pohon-pohon anggur berbaris rapi layaknya tentara Cina di alun-alun Tiananmen. Khayalan saya pun melintasi waktu ke awal abad ke-19 saat kaum Eropa berdatangan ke kawasan Suku Indian di pesisir barat Amerika guna membuka lembaran baru dalam hidup mereka. Sejarah mencatat, George Calvert Yount adalah orang pertama yang membuka ladang-ladang anggur di Napa.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5