Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Destinasi Favorit Ratih Kumala, Penulis Gadis Kretek

Ratih Kumala dan kesukaannya pada traveling (Dok. Instagram Ratih Kumala)

Saya selalu di sini, saya tidak pernah kemana-mana. Kamu bisa pulang jika memang itu yang kamu inginkan,” kata Jeng Yah, karakter dalam buku Gradis Kretek. Cerita Gadis Kretek begitu terkenal hingga akhirnya diadaptasi menjadi serial film. Respon para penonton pun sangat baik hingga mendapat penghargaan Best Mini Series dalam kategori International Competition Program di Seoul International Drama Awards 2024.

Di balik kisah-kisah pilu Jeng Yah, ada sang penulis, Ratih Kumala. Ratih yang aktif menulis cerita fiksi ini memiliki banyak karya terkenal lainnya, seperti Tabula Rasa dan The Portion of Twilight. Untuk mendapatkan ide, seringkali Ratih memanfaatkan momen traveling untuk mengumpulkan inspirasi.

“Sebagai penulis, aku menyerap atmosfer di lingkungan itu. Beberapa hari yang lalu aku ke Korea, ke kota Gwangju, di sana ada acara Asian Literature Festival. Nah, aku menyerap atmosfer kota dan segala macam yang ada di situ yang mungkin suatu saat nanti bisa aku gunakan sebagai bahan tulisan aku,” ungkapnya kepada DestinAsian Indonesia saat ditemui di konferensi pers Ubud Writers and Readers Festival di The Dharmawangsa beberapa waktu lalu.

Baca Juga: 4 Hotel Baru di Thailand

Berikut tiga destinasi yang membekas di ingatan Ratih:
1. Kudus, Jawa Tengah

Cuplikan Gadis Kretek (Dok. Netflix)

Kota ini tentu saja berkesan untuk Ratih karena jadi salah satu sumber bahan untuk tulisannya dalam buku Gadis Kretek. Di suatu area di Kudus, ada satu jalan kecil milik seorang pengusaha kretek terkenal bernama Mbah Atmo.

“Aku sempat lewat-lewat dan masuk ke rumah-rumah tua mereka, masuk ke pabrik kreteknya yang sudah gak terpakai,” ujarnya. Awalnya, tujuan Ratih ke Kudus adalah untuk mengumpulkan ‘resep’ cerita serial Gadis Kretek, namun petualangan itu membawanya ke wilayah legendaris milik Mbah Atmo, yang pada akhirnya membuat perjalanan ini begitu berkesan baginya.

Beberapa tempat ikonik lainnya yang dapat dikunjungi di Kudus yaitu Hidden Brown Canyon, Puncak Natas Angin, dan Air Terjun Montel.

Baca Juga: A380 Ketujuh Milik Etihad Akan Kembali Terbang di 2025

2. Gwangju, Korea Selatan

Asia Culture Centre di Gwangju. (Foto: Asia Culture Centre/Pexels)

Saat itu Ratih mengunjungi Asian Literature Festival di Gwangju, Korea Selatan. Asian Literature Festival merupakan sebuah forum untuk bertukar pandangan mengenai sastra. Saat itu, sembari mengikuti festival, Ratih menyerap atmosfer dan menyimpan potongan memori untuk dijadikan cadangan bahan inspirasi untuk karya-karya berikutnya.

Gwangju sendiri merupakan kota besar yang menjadi pusat sejarah, budaya, dan politik. Beberapa destinasi yang terkenal di kota ini yaitu Taman Nasional Mudeungsan, May 18th National Cemetery, dan Museum Nasional Gwangju.

Baca Juga: Le Café Cyril Lignac by Louis Vuitton Hadir di Bandara Heathrow

3. Edinburgh, Skotlandia

Edinburgh, salah satu destinasi favorit Ratih Kumala. (Foto: Adam Wilson/Unsplash)

Kota ini terkenal karena menjadi tempat inspirasi J.K Rowling untuk menulis Harry Potter. Sebagai penulis, Ratih juga menyukai kota ini, ada perasaan tersendiri yang dirasakan oleh Ratih sebagai seorang penulis ketika berjalan menyusuri kota.

“Kami jalan-jalan melihat kota. Kota itu kan yang jadi inspirasi J.K. Rowling untuk bikin Harry Potter. Jadi buat aku, itu pengalaman yang menarik. Aku jadi paham kenapa seorang penulis bisa terinspirasi dari kota seperti Edinburgh,” ujarnya,

Edinburgh selalu menarik perhatian dengan bangunan dan arsitektur klasiknya yang hadir di hampir setiap sudut. Berbagai destinasi wisata juga ada di sini, mulai dari Edinburgh Castle di atas bukit vulkanik, National Museum of Scotland yang menampilkan sejarah dan artefak historis Skotlandia, The Real Mary King’s Close yang menyoroti kehidupan di Edinburgh abad ke-17, dan masih banyak lagi. (chs)