Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Provinsi Paling Aman di Indonesia

Turis asing berjemur di Bali, provinsi yang mencatatkan 3.047 tindak pidana pada 2019. (Foto: Harvey Enrile)

Tingkat keamanan adalah salah satu komponen utama yang menentukan daya saing pariwisata. Destinasi yang aman tentu saja lebih berpeluang memikat turis, begitu pula sebaliknya. 

Di level global, ada banyak lembaga yang mengukur tingkat keamanan, contohnya Global Peace Index dan World Economic Forum. Khusus keamanan lingkungan, lembaga yang menakarnya antara lain IQAir dan Yale University.

Di Indonesia, data serupa dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Tiap tahunnya, BPS melansir statistik kejahatan, bencana alam, serta kualitas udara dan air di tiap provinsi di Indonesia. Berikut daftar provinsinya di keempat kategori tersebut:

Berdasarkan Jumlah Tindak Pidana
Entah apakah ada korelasinya, provinsi paling berbahagia mencatatkan kasus paling minim di Indonesia. Dalam tabel 10 provinsi dengan tindak pidana terendah pada 2019, Maluku Utara bertengger di puncak klasemen, disusul oleh Kalimantan Utara dan Sulawesi Tenggara.

Bali, destinasi wisata terfavorit, berada di peringkat kesembilan dengan rata-rata delapan kasus pidana per hari. Di posisi juru kunci, ada Kepulauan Riau yang membukukan 3.159 tindak pidana.

Berdasarkan Jumlah Bencana Alam
Dalam data BPS, bencana alam meliputi antara lain gempa bumi, erupsi, tanah longsor, banjir, serta angin puting beliung. Berdasarkan jumlah totalnya pada 2020, Papua Barat mencatatkan bencana alam paling sedikit, dibayangi oleh tetangganya, Papua. 

Secara umum, Jawa merupakan provinsi paling rawan. Dari hampir 3.000 bencana alam di Indonesia pada 2020, lebih dari separuhnya terjadi di Jawa. Akan tetapi, ada satu provinsi di sini yang berhasil menembus tabel 10 provinsi teraman, yakni Yogyakarta. 

Berdasarkan Kualitas Udara
Kalimantan Utara memuncaki daftar 10 provinsi dengan Indeks Kualitas Udara terbaik. Pada 2019, provinsi termuda di Indonesia ini mencatatkan indeks 93,79, menurut data Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.

Untuk indeks kualitas udara terburuk, seluruh provinsinya beralamat di dua pulau. Jawa, yang dihuni 56% populasi negeri, membariskan keenam provinsinya di puncak klasemen. Sementara Sumatera, yang dihuni 22% populasi negeri, memiliki empat wakil, yakni Sumatera Utara, Lampung, Sumatera Selatan, serta Jambi.

Berdasarkan Kualitas Air
Walau pernah menjadi sentra tambang, Kepulauan Bangka Belitung berhasil menduduki posisi wahid Indeks Kualitas Air 2019. Posisi terbaik kedua dihuni oleh Bali, disusul oleh Sumatera Selatan dan Sulawesi Tengah.

Seperti dalam kasus kualitas udara, provinsi-provinsi di Jawa juga terperosok dalam hal kualitas air. Dari enam provinsi di Jawa, empat di antaranya masuk kelompok 10 terbawah. Indeks Kualitas Air BPS juga merujuk pada data Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.Cristian Rahadiansyah  

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5