post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

[dropcap]T[/dropcap]iap tahun, ada lebih dari jutaan wisatawan mancanegara yang menginjakkan kaki di Pantai La Pelosa, Stintino, Italia. Pantai berpasir putih yang dijuluki sebagai surga dunia ini memang menjadi salah satu destinasi favorit para pelancong di dunia. Namun, tingginya polusi turis dapat membahayakan ekosistem yang ada di pantai ini.
Saking padatnya—terutama di musim panas—dalam beberapa waktu terakhir, pihak berwenang di kota mungil yang terletak di wilayah Sardinia tersebut telah memberlakukan beberapa aturan yang terkait dengan pariwisata untuk mengatasi kepungan turis. Seperti melarang berjualan di wilayah pantai, mandi di wilayah pantai, merokok, meletakkan tas dan handuk di atas pasir, hingga mencuri pasir dan kerang. Bagi pelancong yang melanggar akan didenda kurang lebih Rp46.000.000.
Baca juga: <a href="https://destinasian.co.id/5-upaya-venesia-dalam-melawan-arus-turis/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">5 Upaya Venesia dalam Melawan Arus Turis</a>; <a href="https://destinasian.co.id/turis-masuk-edinburgh-bakal-kena-pajak/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Turis Masuk Edinburgh Bakal Kena Pajak</a>
Selain itu, dalam waktu dekat, Walikota Stintino, Antonio Diana kembali mencetuskan kebijakan baru yang dirasa dapat membantu menangani polusi turis, yakni menerapkan tarif masuk. Rencananya, biaya yang dibebankan kepada pelancong tersebut akan digunakan untuk pemeliharaan pantai. Kemudian, dalam sehari, hanya 1.500 pelancong yang diizinkan masuk ke pantai tersebut.
Memberlakukan tarif masuk di tempat wisata populer sebenarnya bukan hal yang baru di Italia. Sejak Juli 2019, Venesia dan Civita di Bagnoregio juga telah melakukan hal serupa.

Pantai di Italia Terapkan Tarif Masuk