by Cristian Rahadiansyah 18 July, 2017
Panduan Wisata 7 Kota di Jawa Rekomendasi Pakar Lokal
Surabaya
Direkomendasikan oleh Anitha Silvia. Dua program jalan kaki yang dikelolanya, Manic Street Walkers dan Surabaya Johnny Walker (surabayawalk.com), berada di bawah naungan C2O library & collabtive (c2o-library.net). Kedua program itu membawa peserta ke tempat-tempat unik dan atraktif di Surabaya yang kerap luput dari radar turis.
Pasar Pabean. Surabaya mengoleksi banyak mal gigantik. Tapi jika Anda mencari pengalaman belanja khas lokal, Anitha menyarankan Pasar Pabean, pasar tradisional tertua di Kota Pahlawan. Sentra belanja di kawasan Pecinan ini terbagi ke dalam empat zona sesuai dengan jenis dagangannya: garmen, rempah, hasil laut, dan kebutuhan sehari-hari. Aktivitas utama di sini, jelas Anitha, adalah “berbelanja sambil terpukau oleh kekuatan fisik para pekerja yang kebanyakan perempuan Madura.”
Pelabuhan Tanjung Perak. Bandara Juanda adalah gerbang udara tersibuk ketiga di Indonesia. Tapi, bagi Anitha, “cara terindah memasuki Surabaya adalah melalui laut.” Karena itulah dia merekomendasikan wisatawan mencoba berkunjung melalui Pelabuhan Tanjung Perak. Tempat ini menawarkan sensasi nostalgia di mana penumpang, kata Anitha, akan disambut oleh perairan tenang Selat Madura, udara laut yang segar, menara syahbandar yang beratap hijau, kapal-kapal Pelni yang sedang bersandar, Jembatan Suramadu yang diselimuti kabut tipis, serta perahu nelayan yang mencari ikan tanpa takut berdampingan dengan kapal-kapal besar.
Hotel Majapahit. Tak banyak hotel yang menyimpan kisah seheroik kisah Hotel Majapahit. Itulah sebabnya properti ini menjadi objek wisata sejarah. Hotel Majapahit menempati bangunan bekas Hotel Oranje yang dibuka pada 1911. Lokasinya di Jalan Tunjungan yang di masa Hindia Belanda, kenang Anitha, merupakan “jalan belanja bergaya Barat yang trendi, seperti di Cikini.” Kegiatan utama di sini adalah berkeliling mengagumi keindahan arsitektur hotel, kemudian menikmati secangkir kopi atau teh rempah di taman milik hotel.
Museum Kesehatan. Museum yang diresmikan pada 2004 ini menempati bekas Rumah Sakit Kelamin. Lokasinya di Jalan Indrapura, tak jauh dari House of Sampoerna. Museum Kesehatan memiliki koleksi yang unik, mulai dari peralatan medis tradisional yang terkait jampi-jampi hingga peranti medis era 1970-an. Berkunjung ke kolong museum, kita akan menemukan suguhan yang jauh lebih unik: ruang bertapa bawah tanah yang bisa dipakai siapa saja. “Pengelola museum tertarik dengan metafisika,” jelas Anitha.
Kampung Ampel. “Kampung Arab terbesar di Indonesia berada di Surabaya,” ujar Anitha. Berstatus kampung yang tak pernah tertidur, Kampung Ampel berdenyut 24 jam per hari berkat kedatangan para peziarah dari banyak daerah. Sebagaimana tamunya yang beragam, warga kampung pun majemuk, tidak hanya berdarah Yaman, tapi juga India, Madura, Banjar, Bugis, dan Jawa. Satu saran dari Anitha selagi di sini: “Nikmati kuliner olahan kambing yang nikmat dan jajanan yang dipengaruhi tradisi dapur India seperti samosa dan falafel.”