by Fatris MF 18 August, 2015
Menengok Pariwisata Yordania
Teks dan foto oleh Fatris MF
Di tengah ketidakjelasan suhu politik dan keamanan di Jazirah Arab, Yordania malah menggencarkan promosi pariwisata. Saat halaman-halaman media massa dihantui tajuk terorisme, Yordania malah mengundang jurnalis dari penjuru bumi untuk berpelesiran. Dan ketika negara di sekelilingnya morat-marit dikoyak perang, Yordania malah hidup damai dan berpesta. Ada apa dengan Yordania?
Saya turut memenuhi undangan tersebut. Saya datang persis dua minggu setelah ISIS menayangkan video sadis pembakaran pilot Yordania, Muath Al-Kaseasbeh. Video yang membuat kita mual dan muak. Bandara Ratu Alia tampak sepi. Kebanyakan petugas hanya duduk santai. Antrean imigrasi pun tak sampai sepuluh orang—dan semuanya jurnalis yang diundang pemerintah.
Saya keluar bandara dan meluncur ke Amman, Ibu Kota Yordania yang aman. Tanah kuning dan tandus terhampar, sebagian kecil ditanami pohon zaitun. Rumput yang dimusuhi para petani Indonesia juga tidak saya temui. Dan rumput sebenarnya tak mampu tumbuh di tanah kering ini. Apa yang bisa diharapkan dari negara yang lebih dari separuh lahannya adalah gurun gersang?
“Wisata!” kata Ramzi Nawafleh, pemandu saya. “Tapi, sekarang mata dunia tertutup pada kami. Lihatlah Arab Saudi. Dunia memandangnya sebagai penghasil minyak. Tapi seandainya tidak ada minyak, mereka masih kaya. Berapa juta turis yang ke sana tiap tahunnya?”
Nayef Al-Fayez, Menteri Pariwisata Yordania, tentu paham akan pentingnya pariwisata. Dialah yang menggelar tur mahal yang saya ikuti ini. Wartawan dari empat penjuru mata angin didatangkan. Raja Abdullah II menggelontorkan jutaan dinar untuk mengumumkan kepada dunia: Yordania layak didatangi, Yordania tidak rusuh, datanglah ke Yordania! “Yordania adalah negara yang hangat, aman, dan ramah,” kata Al-Fayez.
Ratu Rania mengklaim bakal menjamin keamanan turis. “Turis adalah tamu,” kata ratu yang kecantikannya seperti gambaran di dongeng-dongeng itu. “Kunjungan ke negara asing bukan semata kesempatan untuk membuka mata terhadap tempat baru, tapi juga membuka pikiran terhadap orang baru.
Saya memulai tur saat penyiar radio membacakan berita kerusuhan di Palestina dan Suriah. Narasinya diselingi lagu berbahasa Arab yang dinyanyikan dengan suara mendayu-dayu. Di jantung Amman, jalan bersih tanpa macet terbentang. Al’amal Al Abdali, bulevar kota, ditumbuhi gedung yang berbaris rapi. Jalan Queen Noor pun begitu. Istana raja dijaga ketat oleh tentara, bersaing dengan Kedutaan Amerika yang dikawal oleh tank layaknya benteng dalam status siaga perang.
Amman sepertinya dirangkai dari konsep yang baku. Bahkan warna gedung dan rumah pun diatur oleh negara. Karena itulah kita tak akan menemukan bangunan bercat jambon, ungu, atau kuning. Di sini juga tak ada pengamen ataupun pengemis.
Restoran-restoran mengepulkan asap dan canda tawa. Di Restoran Al Qantarah, pria dan wanita sibuk mengisap shisha, menyantap mansaf (domba panggang) dan kebab, berfoto-foto dengan kamera yang dilekatkan di ujung tongkat. Makanan Yordania rata-rata serupa di mana pun: sayur, daging, roti, bubur gandum yang dinamai ‘um ‘ali.
Amman mengoleksi beragam museum, mulai dari museum purbakala hingga museum mobil. Semuanya dikelola rapi. Saya singgah di The Royal Automobile Museum yang memajang mobil-mobil klasik dengan harga yang tak terkira, sebut saja 1940 Buick Convertible Coupe dan 1968 Rolls-Royce Phantom. Meski tua, tubuh mereka mengilat seperti baru keluar dari salon.
Museum kanak-kanak juga ada. Isinya beragam mainan dan tentu saja, anak-anak. Bocah-bocah di Yordania agresif. Mereka berlarian ke sana kemari, berteriak-teriak, tertawa-tawa—gambaran yang kontras dari foto-foto di koran The Gulf Today yang memuat wajah anak-anak di Suriah tengah mencari air bersih, atau wajah anak-anak di Irak yang terjebak di tenda pengungsian. Bukankah wajah anak-anak bisa menjadi indikator kedamaian sebuah negeri?
1 Comment
by Veronika Winata
PROMO BONUS FREECHIP MEMBER BARU HINGGA 20%
BONUS DEPOSIT NEW MEMBER :
————————————————
-Depo min 20.000 – Bonus 5.000
-Depo min 50.000 – Bonus 10.000
-Depo min 100.000 – Bonus 20.000
-Depo min 300.000 – Bonus 30.000
-Depo min 500.000 – Bonus 50.000
*Untuk Melakuan Withdraw min Turn over Harus 2x nilai Deposit + Bonus
*Contoh : DP 50.000 + freechips 10.000 = 60.000 x 2 = 120.000 total TO Untuk Bisa Melakukan Withdraw
*Jika Melakukan Withdraw Sebelum Syarat Turn Over di Capai, Maka Bonus Depo Akan di Tarik Kembali
*Konfirmasi Terlebih Dahulu ke Livechat Kami Untuk Ketersediaan Freechips Sebelum Anda Melakukan Deposit
*Peraturan dan Ketentuan Management MakatiPoker Adalah Mutlak dan Bisa Berubah Sewaktu waktu Tanpa Pemberitahuan
*Selamat Bermain di MakatiPoker dan Semoga Beruntung !!!
Info lebih lanjut hub kami di :
YM : cs1_makatipoker
YM : makatipoker
Pin BB : 561c412c
Skype : makatipoker
Line : makatipoker
wechat : makatipoker
Facebook : MakatiPoker
Twitter : Makatipoker