Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Indonesian Dance Festival Rayakan Usia 30 Tahun. Apa Saja Suguhannya?

Pentas tari Cry Jailolo garapan Eko Supriyanto dalam Indonesian Dance Festival 2014. (Foto: IDF)

Membuka daftar penari kontemporer Indonesia, besar kemungkinan mayoritas pernah ditampilkan atau bahkan dibesarkan oleh Indonesian Dance Festival (IDF). Nama-nama beken seperti Eko Supriyanto, Hari Ghulur, Ayu Permata Sari, Rianto, hingga Otniel Tasman merupakan sebagian alumninya.

IDF, yang dirintis pada 1992, merupakan pergelaran tari kontemporer terbesar di Indonesia. Festival ini telah menjadi semacam barometer perkembangan tari nasional. Dari ajang ini juga publik mengenal bakat baru dan menikmati eksperimen segar dari belantika tari.

Ratri Anindyajati, Direktur IDF 2022. (Foto: IDF)

“IDF seperti hub. Ini tempat bertemunya para pelaku tari, baik dari Indonesia, Asia, maupun dunia,” ujar Maria Darmaningsih, pendiri IDF, saat memperkenalkan program film tari pendek pada Agustus silam, bagian dari acara pemanasan festival.

Tahun ini, IDF akan merayakan usia tiga dekade. Jilid 2022 akan berlangsung pada 22-28 Oktober di dua lokasi di Jakarta, yakni Taman Ismail Marzuki dan Salihara Arts Center. Selama seminggu, hajatan akbar ini akan menampilkan pertunjukan, diskusi, lokakarya, pameran arsip, bazar, serta penghargaan Lifetime Achievement Award.

Pentas tari No.60 garapan Pichet Klunchun, salah satu nomor dalam Pertunjukan Malam 2022. (Foto: Hideto Maezawa/IDF)

Program pertunjukan terbagi dua kelompok. Pertunjukan Malam berisi tujuh pentas oleh headliners festival, contohnya Hari Ghulur (Indonesia), Angela Goh (Australia), serta Pichet Klunchun (Thailand).

Kelompok kedua, Kampana, berisi enam nomor garapan koreografer muda hasil bimbingan IDF, contohnya Leu Wijee, Eka Wahyuni, serta Maharani Pane. Menurut Ratri Anindyajati, Direktur IDF, Kampana ibarat “napas dan detak jantungnya festival.” Melalui platform inilah para pencari bakat internasional memantau kreasi berani di cabang tari.

Khusus sesi diskusi Bincang Tari, IDF 2022 akan membedah sejumlah isu kontemporer seperti koreografi sosial, riset artistik, serta regenerasi penari. Sementara program lokakarya akan menampilkan delapan tema, termasuk metodologi koreografi kreatif, olah tubuh, serta teknik bernapas untuk penari.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5