Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KLM Gunakan Kereta Untuk Rute Brussels-Amsterdam

Ada banyak cara yang telah diterapkan beberapa maskapai dunia terkait program ramah lingkungan. Mulai dari mereduksi bahan plastik untuk katering, membeli armada yang lebih hemat avtur, menyarankan penumpang memesan makanan sebelum terbang demi mengurangi sisa makanan, hingga menerapkan regulasi carbon offset alias memberi kompensasi atas emisi bahan bakar.

Namun, KLM Royal Dutch Airlines justru bakal menempuh langkah yang unik untuk sebuah perusahaan penerbangan. Demi mengurangi emisi karbon dan sebagai langkah inovasi ramah lingkungan, maskapai asal Belanda ini bakal mengganti perjalanan rute terpendeknya dari Brussels-Amsterdam pp dengan kereta cepat.

KLM Royal Dutch Airlines memiliki lima jadwal penerbangan dalam sehari dari dan ke Brussels-Amsterdam. Per 29 Maret 2020, satu jadwal rute tersebut akan dipindah menggunakan kereta peluru. Untuk menyediakan operasional ini, maskapai yang berbasis di Haarlemmermeer, Belanda tersebut bekerja sama dengan perusahaan perjalanan kereta api Thalys dan NS Dutch Railways.

Baca juga: Cara Maskapai Dunia Kurangi Emisi Karbon; 5 Maskapai Paling Ramah Lingkungan

Dengan pesawat, rute Brussels-Amsterdam dan sebaliknya ditempuh dengan waktu 55 menit. Kabarnya, dengan kereta Thalys, rute tersebut bakal ditempuh dengan waktu kurang lebih satu jam 50 menit. Opsi yang masih lebih praktis dibandingkan dengan segala keruwetan yang kerap timbul di bandara.

KLM train
Ilustrasi kereta cepat dari KLM dan Thalys.

Nantinya, akan ada 36 kali perjalanan kereta dari dan ke Brussels-Amsterdam setiap harinya. Kereta tersebut datang dan berangkat setiap 20 menit mulai dari pukul 05:52 hingga pukul 21:52. Harga tiket dibanderol mulai dari Rp420.000 per orang untuk sekali jalan.

Penerbangan dari Amsterdam menuju Brussels dan sebaliknya kerap menjadi sasaran protes aktivis pencinta lingkungan. Menurut mereka, rute sepanjang 200 kilometer tersebut tak selayaknya dilayani oleh penerbangan karena hanya memperburuk polusi.

Menurut Pieter Elbers, CEO dari KLM, program kereta ini memang dicanangkan sebagai bagian dari rencana jangka panjang KLM untuk mengurangi jumlah penerbangan secara bertahap. Selain itu, gerakan ini juga tak lepas dari adanya aturan pengurangan jumlah penerbangan dari Bandara Internasional Schiphol dan juga sebagai bentuk dari komitmen KLM yang mengajak pengguna untuk “terbang secara bertanggung jawab”.

Informasi selengkapnya, kunjungi KLM Royal Dutch Airlines.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5