Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jelajah Pulau Bawah Bersama Arifin Putra

Overwater Bungalow, tipe akomodasi termahal di Bawah Reserve yang menawarkan akses langsung ke laut. (Jaket dan celana dari Biyan.)

Oleh Yohanes Sandy
Foto oleh Agoes Rudianto

Pulau Bawah tidak berpenghuni, tapi bukan berarti tidak punya tamu. Kadang turis mampir untuk menikmati keindahan pantainya. Kadang nelayan merapat untuk rehat. Ada kalanya, pasukan Angkatan Laut berpatroli di perairannya guna memantau gerak-gerik kapal asing, membekuk penyelundup, juga menangkal pencuri ikan.

Tapi itu dulu. Sejak 2012, Pulau Bawah sebenarnya telah beralih fungsi. Tim Hartnoll, pengusaha asing yang berbasis di Singapura, mengontraknya untuk jangka waktu 30 tahun, kemudian mengerek sebuah resor mewah bernama Bawah Reserve yang mulai menerima tamu pada Oktober 2017. Sejak itu pula, onggokan tak bertuan ini berubah jadi pulau liburan.

Ke tempat inilah Arifin Putra datang September silam. Sang aktor menghabiskan waktu selama dua hari, di sela kesibukannya mempromosikan film Foxtrot Six yang rencananya dirilis pada awal 2019. Pulau Bawah, katanya, merupakan titik terjauh yang pernah dikunjunginya di Provinsi Kepulauan Riau. “Paling biasanya saya ke Batam. Itu pun untuk keperluan syuting,” ujarnya.

Kiri-kanan: Akomodasi tipe beach suite di Bawah Reserve, resor yang berlokasi di Pulau Bawah, Kepulauan Anambas. (Kemeja dan celana pendek dari Biasa.); laguna dengan pantai panjang dan ombak tenang di Pulau Bawah. (Kemeja dan celana dari Biasa.)

Pulau Bawah bersemayam di kaki Kepulauan Anambas, salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau. Di atas peta, jaraknya hanya 250 kilometer dari Singapura, dan proksimiti itulah yang juga mendorong Tim Hartnoll berinvestasi. Bersama pulau-pulau tetangganya, Pulau Bawah merupakan destinasi island getaway akhir pekan yang dekat sekaligus menggiurkan bagi warga Singapura. Lewat Singapura pula, Bawah Reserve berharap bisa menjala turis internasional dari banyak negara, dengan mengandalkan Bandara Changi yang memiliki koneksi mumpuni.

Arifin datang ke sini dengan menaiki pesawat carter dari Batam menuju Letung, disambung kapal cepat. Durasinya total empat jam. Perjalanan pulangnya lebih cepat. Dari perairan di muka resor, sang aktor menaiki pesawat amfibi yang menerbangkannya langsung ke Batam dalam tempo hanya 80 menit. Moda ini mulai digunakan Bawah Reserve pada Mei 2018, saat resor ini diumumkan secara resmi kepada pihak media. Di Indonesia, selain Bawah Reserve, hanya Amanwana di Sumbawa yang menyediakan transfer resmi dengan pesawat amfibi.

Bawah Reserve merupakan island resort bintang lima pertama di Anambas, dan itu artinya aset untuk memikat turis berkocek tebal. Tapi sebenarnya ada makna penting lain dari kehadirannya: menempatkan Anambas dalam peta wisata global. Sebelumnya, gugusan di Laut Tiongkok Selatan ini praktis hanya dikenal sebagai produsen migas.

Aura, pondok spa di Bawah Reserve. (Baju dari Biyan.)

Bisa dibilang, Bawah Reserve juga sebuah jawaban dari penantian yang panjang. Anambas sebenarnya sudah lama tercium radar turis. “Anambas adalah tempat wajib untuk snorkeling dan menyelam,” ujar seorang narasumber CNN enam tahun silam. Dalam artikel yang diterbitkan di portalnya itu, CNN bahkan menempatkan Anambas dalam daftar lima surga tropis Asia. Tentu saja, klaim tersebut terdengar bombastis dan berlebihan, mengingat Asia punya banyak tempat yang lebih layak masuk kategori “surga tropis.” Anambas sepertinya dipuji lebih berkat namanya yang asing dan lanskapnya yang relatif terawat. Kabupaten ini luasnya 590kilometer persegi, kira-kira seukuran Sleman. Dari 256 pulaunya, hanya 10 persennya yang sementara ini berpenghuni.

Bawah Reserve menaungi 35 unit kamar yang dirangkai dari kayu dan bambu. Beberapa kamarnya berbentuk rumah panggung yang ditancapkan di air dangkal, demi memberikan tamu akses langsung ke laut. Berhubung lokasinya terpencil, pulau ini hanya bisa menangkap frekuensi 2G, tapi pihak resor telah memasang internet via satelit bagi para tamunya. “Benar-benar cocok untuk kembali ke alam,” jelas Arifin.

Resor ini dirancang oleh arsitek ternama asal Singapura, Sim Boon Yang dari firma ECO-ID. Dalam video wawancara yang dipasang di situs resmi Bawah Reserve, Boon memutuskan menghindari desain bergaya Bali kontemporer seperti kebanyakan resor di Indonesia, dan memilih menonjolkan langgam tropis tradisional demi menciptakan keharmonisan dengan lingkungan sekitar.

Kiri-kanan: Fasilitas bungalo di akomodasi tipe Deluxe Beach Suite. (Baju dan celana dari Biyan.); pesawat amfibi yang membawa tamu Bawah Reserve dari dan menuju Batam. (Kemeja dan celana dari Biasa.)

Konstruksi Bawah Reserve memakan waktu lima tahun. Selain akibat lokasinya yang terpencil dan medannya yang menantang, proses panjang itu merupakan konsekuensi langsung dari keputusan pihak pemilik untuk menjaga keutuhan alam pulau. Tidak satu pun alat berat digunakan. Bambu dan kayu asal Jawa dikapalkan ke pulau ini, kemudian dirakit dengan tangan. Menurut Arifin, yang juga menjabat duta WWF, model konstruksi itu menjadikan Bawah Reserve melebur natural dengan lanskapnya.

Keinginan merawat alam juga tecermin dalam manajemen energi resor. Bawah Reserve adalah resor pertama yang bergabung dalam Reids (Renewable Energy Integration Demonstrator-Singapore), proyek pembangkit listrik mini yang mengombinasikan energi angin, matahari, dan laut sekaligus. Bawah Reserve sudah meneken kerja sama dengan Nanyang Technological University untuk mewujudkan instalasi tersebut.

Galibnya island resort mewah, resor ini mempraktikkan filosofi barefoot luxury. Televisi absen dari semua kamarnya. Lahir di Jerman dan besar di Jakarta, Arifin tentu saja tak terbiasa dengan konsep menyepi seperti itu, tapi dia mengaku menyukai atmosfer yang berjarak dari hiruk-pikuk kota. “Ini kedua kalinya saya pergi ke daerah terpencil,” kenangnya. “Saya melakukannya pertama kali di Papua Barat bersama WWF dua tahun lalu. Selama lima hari kami tinggal di kapal dan menyambangi desa-desa di pedalaman.”

Panorama laut dan pulau yang terlihat dari teras Overwater Bungalow, akomodasi yang terinspirasi rumah panggung di Kepulauan Anambas. (Kemeja dan celana dari Biasa.)

Meski kenyamanan kamarnya rentan membuat tamu bermalas-malasan sepanjang hari, tawaran utama Bawah Reserve adalah mengarungi alam. Selama di sini, Arifin sibuk mengeksplorasi laut pirus yang membingkai pulau. Pria yang pernah berperan di film The Raid 2 ini juga sempat mengitari Sanggah, pulau tetangga, menggunakan kayak. “Airnya tenang, jadi tak perlu khawatir terbawa ombak,” tuturnya.

Pulau Bawah bertetangga dengan lima pulau: Sanggah, Murbal, Elang, Lidi, ditambah satu pulau kecil anonim. Masing-masingnya dikelilingi pantai landai berpasir halus dan lautan beralaskan karang yang menawan. Butuh berhari-hari untuk tuntas mengarungi semuanya. “Kami juga menyediakan opsi kegiatan piknik di salah satu pulau,” tambah Mohra, staf Bawah Reserve.

Bagi petualang pemula, menjelajahi daratan Pulau Bawah merupakan awalan yang ideal. Setidaknya ada tiga jalur yang bisa ditempuh, dengan trek yang relatif ramah kaki. Butuh waktu kira-kira 30 menit untuk mencapai puncak pulau. Dari titik tertinggi ini, tamu bisa melayangkan pandangan ke pulau-pulau tetangga yang terapung di Laut Tiongkok Selatan. “Saat melihat panorama seperti itu, saya semakin yakin bahwa alam Indonesia sangat indah,” jelas Arifin.

Dermaga tempat bersandar perahu dan yacht di Pulau Bawah. (Kemeja dan celana dari Hermès.)

Jika punya banyak waktu, petualangan bisa diteruskan ke pulau-pulau yang lebih jauh. Pulau Penjalin, misalnya, tersohor sebagai salah satu mutiara tercantik Anambas. Pulau tak berpenghuni ini memiliki garis pantai yang melengkung elok, ombak yang relatif kalem, serta panorama mentari terbenam yang mengagumkan. Anambas juga memiliki Pulau Durai, “klinik” bertelur favorit penyu lokal. Jaraknya hanya sekitar satu jam menaiki perahu dari Tarempa. Di musim menetas, kita bisa melihat para tukik lari terbirit-birit menuju laut.

Menurut informasi dari warga setempat, primadona utama Anambas adalah laguna. Kepulauan ini menyimpan banyak mangkuk air yang dibingkai karang. Kata warga lagi, salah satu lokasi terbaik untuk menikmati keindahan alam itu ialah Pulau Bawah. Di sekitar pulau ini terdapat tiga laguna, dan semuanya bisa dijangkau dengan snorkeling.

PANDUAN
Rute
Kepulauan Anambas berada di sisi utara Provinsi Kepulauan Riau. Bandaranya terletak di Desa Letung, Pulau Jemaja.Penerbangan ke bandara muda ini dilayani dari Batam oleh dua maskapai: Susi Air (susiair.com) dan Wings Air (lionair.co.id). Jika menginap di Bawah Reserve, tamu cukup terbang ke Batam, lalu meneruskan perjalanan dengan menaiki pesawat amfibi yang disediakan pihak resor.

Penginapan
Hotel terdapat di pulau-pulau besar, contohnya Jemaja, Siatan, dan Matak. Sementara Bawah Reserve (bawahreserve.com; mulai dari $1.780 untuk dua orang. Tarif khusus turis domestik tersedia) terletak di Pulau Bawah. Tarifnya mencakup antar-jemput dengan pesawat amfibi, makan tiga kali per hari, minuman non-alkohol sepuasnya, sesi spa, serta jasa penatu. Resor ini menaungi 35 kamar yang masing-masingnya dilengkapi penyejuk udara, kipas angin, air panas, koneksi internet, mesin peracik teh dan kopi, serta kulkas. Satu-satunya yang absen hanyalah televisi. Bawah Reserve juga menyediakan beragam aktivitas berjadwal, mulai dari trekking hingga piknik. Kecuali menyelam, semua kegiatan bisa dinikmati gratis.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Januari/Maret 2019 (“Kisah dari Bawah”).

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5