Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jelajah Bintan dalam 72 Jam

Melihat proses perakitan kapal.

Hari Kedua
08:00-11:00

Mulailah hari kedua dengan mengenal Suku Orang Laut dan memahami cara hidup mereka. Suku asli ini mendiami Desa Panglong, permukiman kecil yang ditaburi rumah panggung. Setelah berabad-abad, Orang Laut masih mempraktikkan cara hidup warisan leluhur mereka, termasuk dengan merangkai jala ikan dan merakit kapal mereka sendiri.

Dari Desa Panglong, arahkan kendaraan menuju Pantai Trikora 4 di mana Anda dapat berenang di perairan biru yang jernih, bermain ayunan di tepian dangkal, atau berjalan kaki sejenak menuju desa terdekat untuk menyaksikan proses pembuatan kapal.

Mengunjungi Grotto Santa Maria.

Berkendara sekitar 20 menit dari Pantai Trikora 4, Anda akan mendarat di Grotto Santa Maria (Gua Santa Maria). Layaknya Gua Santa Maria, daya tarik utama tempat ini adalah rangkaian 14 tablo dan patung yang menggambarkan prosesi Jalan Salib, serta sebuah patung Bunda Maria yang menjulang di atas bola dunia. Jalan berliku di Gua Maria juga akan membawa Anda ke sebuah ke kapel kecil tempat warga lokal menggelar misa Minggu.

11:00-13:00
Bergerak ke selatan, kita akan menemukan Pasar Pagi Tanjungpinang, tempat yang menjajakan segala kebutuhan rumah tangga dan beragam oleh-oleh dengan harga terjangkau. Layaknya pasar rakyat, tempat ini juga ideal untuk bertemu dan menyapa warga lokal.

Masjid Raya Sultan Riau, Pulau Penyengat.

13:00-14:00
Menyuguhkan aneka hidangan dengan rasa yang telah akrab di lidah orang Indonesia, Restoran Nasi Padang Sederhana selalu menjadi pilihan yang aman untuk makan siang.  Tapi jika Anda mencari alternatif yang lebih khas lokal, kunjungi Restoran Aulia di Jl. MT Haryono untuk mencicipi sup ikan, menu yang terdiri dari potongan daging ikan yang direndam dalam kuah gurih, lalu disajikan bersama sepiring nasi putih panas.

14:00-17:00
Cukup 10 menit meluncur dengan perahu pompong dari Tanjungpinang, kita akan mendarat di Pulau Penyengat. Pulau ini menjelaskan arti penting Bintan dalam percaturan politik di masa silam. Penyengat pernah ditinggali keluarga-keluarga bangsawan dari Kerajaan Melayu, serta pernah menjadi pusat kekuasaan Kesultanan Riau-Lingga.

Banyan Tree Temple, tampak sureal lantaran tubuhnya digerayangi akar-akar purba.

Pengunjung dapat mengelilingi Penyengat dengan menaiki bentor (“becak motor”), termasuk untuk singgah di situs-situs bersejarah seperti makam bangsawan, reruntuhan istana, dan puing-puing benteng. Di ujung tur, kunjungi Masjid Raya Sultan Riau, rumah ibadah yang konon katanya dikonstruksi memakai putih telur sebagai bahan perekat bangunan. Keindahan masjid ini telah melegenda di Indonesia dan Asia Tenggara.

Dari Penyengat, lanjutkan perjalanan dengan pompong menuju Desa Senggarang yang dipercaya sebagai permukiman pertama kaum imigran Tiongkok ratusan tahun silam. Bangunan ikonis di sini, Banyan Tree Temple, tampak sureal lantaran tubuhnya digerayangi akar-akar purba.

Barisan patung di Vihara Ksitigarbha Bodhisattva.

17:00-18:00
Kembali ke pulau utama Bintan, kunjungi Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, rumah ibadah megah yang kerap dijuluki Kuil 500 Lohan. Di sini Anda akan disambut oleh barisan patung arhat (manusia sempurna) berukuran manusia. Jika mata cukup jeli, Anda pasti bisa menemukan beberapa karakter terkenal dalam legenda rakyat Tiongkok, salah satunya Guan Gong dari Romance of the Three Kingdoms.

18:00-20:00
Usai hari yang panjang dan melelahkan, isi kembali energi tubuh dengan makan sepuasnya di Rimba Jaya, daerah yang dihuni banyak pedagang jalanan, pujasera, serta sejumlah kafe dan restoran dengan menu fusi.

Salah satu aktivitas air yang bisa dilakukan di Bintan.

Hari Ketiga
08:00-09:00

Jadwalkan sesi sarapan lebih awal agar Anda bisa menikmati sisa waktu liburan. Anda bisa berkunjung ke Telaga Biru untuk mendapatkan foto kenang-kenangan yang magis, atau mencoba beragam olahraga air di Crystal Lagoon, laguna buatan seluas 6,3 hektare yang diisi air laut hasil penyaringan dengan standar kejernihan tingkat tinggi. Laguna spektakuler berwarna pirus ini bisa menjadi lokasi bersenang-senang terakhir di Bintan sebelum meluncur ke Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah.

Artikel ini merupakan kemitraan antara DestinAsian Indonesia dan Bintan.