post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

[dropcap]P[/dropcap]emerintah India tampaknya semakin ketat dalam menjaga kelestarian Taj Mahal. Setelah awal 2018 silam <a href="http://destinasian.co.id/taj-mahal-mulai-batasi-pengunjung/" target="_blank" rel="noopener">membatasi turis lokal</a> yang berkunjung ke situs warisan dunia UNESCO tersebut, kali ini Archaeological Survey of India (ASI) resmi memberlakukan kebijakan baru.
Mulai Desember 2018 harga tiket masuk Taj Mahal bakal naik, dan berlaku untuk turis lokal maupun mancanegara. Tak tanggung-tanggung, tiket turis lokal naik hingga 400 persen, dari yang sebelumnya hanya Rp10.000, kini naik menjadi Rp50.000 per orang. Sedangkan, turis asing yang sebelumnya membayar Rp233.000 menjadi Rp280.000 per orang. Selain itu, tiap pengunjung juga bakal dikenakan biaya tambahan sebesar Rp41.000 jika ingin masuk ke mausoleum. Hal ini diberlakukan untuk mengurangi jumlah pengunjung ke mausoleum hingga 15-20 persen, guna menjaga kebersihan area tersebut.
Baca juga: <a href="http://destinasian.co.id/pesta-harian-di-perbatasan-india-pakistan/" target="_blank" rel="noopener">Pesta Harian di Perbatasan India-Pakistan</a>; <a href="http://destinasian.co.id/8-tempat-yang-wajib-dikunjungi-di-india/" target="_blank" rel="noopener">8 Tempat yang Wajib Dikunjungi di India</a>
Gelombang wisatawan yang kian melonjak tiap tahunnya berimbas pada pengikisan marmer putih istana, kerusakan pada lantai, meningkatkan jumlah polusi dan sampah di sekitar objek wisata terpopuler di India ini. Menurut Kementerian Budaya India, sebelum diberlakukan kuota turis, jumlah pengunjung bangunan peninggalan abad ke-17 tersebut bisa mencapai 70.000 orang pada akhir pekan. Puncaknya, pada 2016, pengunjungnya mencapai 6,5 juta jiwa.

Harga Tiket Masuk Taj Mahal Melonjak