Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dine In: Menikmati Fine Dining ‘Teatrikal’ ala Jinjoo Jakarta

(Foto: Jinjoo Jakarta — Chef Jin Beom)

Terletak di lantai dua Kompound Jakarta, Jinjoo Jakarta, yang seatap dengan Banjoo dan Woboo, menghadirkan cita rasa dan kemewahan fine-dining Korea Selatan ke Jakarta Selatan.

Jinjoo, yang berarti “mutiara” dalam bahasa Korea, bukan sekadar metafora. Nama ini diambil dari istri Chef Jin Beom (Chef JB), head chef di Jinjoo, sekaligus sosok di balik kreasi kuliner restoran ini.

Ketika sampai di lantai dua, saya disambut interior berdinding abu-abu unfinished dan cokelat kayu cedar yang elegan, menaungi instalasi seni Zeegezichten: “Sea Faces” karya Ted van der Hulst yang terinspirasi dari laut Bali, serta rak fermentasi berisi makgeolli dan bumbu racikan homemade. Di sini, proses fermentasi mandiri jadi keunggulan tersendiri dan dijaga ketat oleh Chef JB dan tim di Jinjoo.

Baca Juga: 10 Bandara Tersibuk di Dunia 2024

Fine Dining ‘Teatrikal’

Mantan chef MOSU Seoul (restoran 3 Michelin Star) ini ingin menghadirkan pengalaman fine dining ‘teatrikal’ di restorannya. Tamu dibiarkan duduk menghadap dapur terbuka tempat para chef menyiapkan hidangannya.

“Saya ingin membuatnya seperti teater. Kami (tim dapur Jinjoo) adalah aktornya, dan kalian sebagai penonton yang menyaksikan apapun yang terjadi di dapur,” ujarnya.

Dan benar saja, saat duduk di deretan chef’s counter, adegan demi adegan bak dapur teater dan aksi para chef langsung terlihat di depan mata. Dua bintang utamanya —Chef JB dan Chef Habin (sous chef), menarik perhatian saya. Mereka terlihat saling bersahutan dengan timnya dalam momen tertentu.

Tiga hidangan Small Bites membuka sesi santap kala itu. Beef Tartar, yang jadi hidangan favorit kebanyakan tamu, terdiri dari toast dan ubi, dengan setetes soy sauce; kemudian, ada Japchae yang terasa smoky dengan black truffle dan eggroll; sementara Bomboloni memberi rasa yang lebih umami lewat caviar dan bresaola. Pinapple Makgeolli yang menyegarkan, meningkatkan cita rasa di tiap gigitan.

Di deretan menu Our Ocean, Pine nut Makgeolli atau yang biasa disebut ladies drink memberi rasa yang lebih light, creamy, dan nutty. Minuman ini disajikan dengan beberapa hidangan laut, salah satunya Oyster. Chef JB menambahkan dedaunan yang didapat dari Bandung dan Puncak, sehingga rasanya lebih menyegarkan dan aromatik.

Baca Juga: Rekomendasi Destinasi Liburan 2025 Berdasarkan Shio

Di Jinjoo Jakarta, salah satu yang dibanggakan adalah hidangan dagingnya. Hanwoo, daging sapi Korea premium, diboyong langsung dari Korea Selatan tanpa melalui proses pembekuan untuk mempertahankan cita rasa dan tekstur aslinya.

Restoran ini memadukan teknik dry-aging dan wet-aging, di mana wet-aging dilakukan dengan vakum untuk mempertahankan kelembutan, sementara dry-aging memakan waktu hingga 35–45 hari untuk mengembangkan rasa yang lebih kompleks.

Salah satu jenis Hanwoo istimewa yang dihadirkan adalah Heifer, daging sapi betina yang belum pernah melahirkan. Beberapa potongan seperti short loin bahkan dilapisi bees wax pasca-dry-aging, menciptakan after taste mirip keju yang unik.

Dalam sesi Savoury, irisan daging Hanwoo difermentasi menggunakan Nuruk selama 1-2 hari untuk mengurai ototnya, disajikan bersama campuran dongchimi dan tofu puree, serta black garlic sauce. Menu ini cocok untuk Anda yang menyukai daging medium-rare yang chewy.

Semakin berat hidangannya, semakin menantang pula pairing-nya. Daging sapi Hanwoo berlapis black garlic sauce yang memiliki rasa sedikit berat harus dipasangkan dengan persentase alkohol yang lebih tinggi untuk menghilangkan after taste yang terlalu kuat di mulut. Hwayo 41% memberi rasa yang kuat dan kompleks, menutup sesi makanan utama kala itu.

Baca Juga: Di Mana Kota Teraman di Dunia untuk Liburan?

Hanwoo di Jinjoo Jakarta. (Foto: DestinAsian Indonesia)

Ada kalanya penyuka dessert mencari penutup yang ‘tidak terlalu manis’ agar perut bisa beristirahat dari hidangan berat yang dinikmati sebelumnya, dan Jinjoo menjawab itu melalui sorbet Apple, Ginger, Cacaonips yang menyegarkan; trio kue Madeline, Nuruk, dan Sumac; serta Caramel & ‘Gamtae’ dari gandum yang terasa ringan di mulut.

Signature Course berisi 12 hidangan di Jinjoo Jakarta dapat dinikmati seharga Rp2.200.000 per orang. Untuk paket drink pairing, Anda bisa menambah Rp700.000 per orang.

Sementara untuk Tasting Course 10 hidangannya dapat dinikmati seharga Rp1.700.000 per orang, dengan tambahan Rp700.000 untuk drink pairing.

Menu-menu di Jinjoo terus berkembang. Setiap bulan, bahkan setiap minggu, akan ada kreasi baru di daftar hidangan.

“Saya ingin tamu merasakan sesuatu yang berbeda setiap kali datang ke Jinjoo,” ujar Chef JB. (chs)