Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dari Jembatan Penulis hingga Hotel Perpustakaan, Ini 10 Objek Wisata Bagi Penggemar Buku

Interior neo-Gothic Lello & Irmao, toko buku bersejarah di Porto, di mana J.K. Rowling menulis bab-bab awal Harry Potter. (Foto: Ivo Rainha)

1. Toko Buku: Livraria Lello & Irmao, Porto
Ini satu dari sedikit toko buku yang berhasil menjelma jadi magnet turis. Alasan pertama: arsitekturnya. Lello & Irmao menempati sebuah gedung neo-Gothic sarat ukiran yang dikonstruksi pada 1906, serta dihiasi sebuah tangga kayu yang melengkung cantik di jantungnya. Sekilas, sosoknya mirip Hogwarts—dan ini terkait alasan kedua Lello & Irmao begitu populer. Dulu, J.K. Rowling kerap singgah di sini untuk menulis bab-bab awal Harry Potter. Banyak orang percaya, di sini pula dia memetik inspirasi desain Hogwarts.  

Samuel Beckett Bridge, jembatan yang mengabadikan nama penulis kebanggaan Dublin. (Foto: Andrei Carina)

2. Jembatan: Samuel Beckett Bridge, Dublin
Samuel Beckett, putra kebanggaan Dublin selain Bono, adalah pengarang salah satu naskah drama paling kondang sejagat—Waiting for Godot. Atas kontribusinya di bidang sastra, dia diganjar hadiah Nobel bidang sastra pada 1969. Empat dekade berselang, kota kelahirannya ikut memberinya penghargaan: meresmikan Samuel Beckett Bridge. Jembatan yang dirancang oleh arsitek Santiago Calatrava ini melintang 124 meter di atas Sungai Liffey, sementara tiang penyangganya menjulang 46 meter.

Gibran Museum menempati bekas biara di Bsharri, Lebanon, tanah kelahiran pujangga Kahlil Gibran. (Foto: Xtcrider)

3. Museum: Gibran Museum, Bsharri
Puisi-puisi dari Kahlil Gibran telah mengilhami banyak lagu dan surat cinta. Mengabadikan kisah sang pujangga, museum biografinya didirikan di tanah kelahirannya, Bsharri (Lebanon), pada 1935. Dalam 16 ruangan, kompleks bekas biara ini menampung ratusan gambar, lukisan, manuskrip, serta mebel dari studio Gibran di New York. Berfungsi layaknya situs ziarah, museum ini menampung pula pusara sang pujangga masyhur. 

Area membaca di Library Hotel, penginapan di New York yang menampung 6.000 buku di 10 lantainya. (Foto: Library Hotel)

4. Hotel: Library Hotel, New York
Jika Anda memadukan bisnis penginapan dan perpustakaan, wujudnya mungkin akan menyerupai Library Hotel. Ideal bagi mereka yang hobi tiduran sambil membaca (atau membaca hingga tertidur), Library Hotel menampung 6.000 buku yang disebar di 10 lantainya. Uniknya, tamu bisa menyesuaikan tema buku dengan pilihan lantai. Lantai tiga misalnya, dikhususkan untuk buku bertema ilmu sosial. Lantai enam untuk tema teknologi, sementara lantai sembilan khusus sejarah. 

Keramaian dalam Frankfurt Book Fair 2019. Bursa buku termegah di dunia ini dirintis pada 1949. (Foto: Anett Weirauch/Frankfurter Buchmesse 2019)

5. Bursa Buku: Frankfurt Book Fair
Dimulai dari acara mini berisi 205 pedagang buku pada 1949, Frankfurt Book Fair merekah jadi bursa buku termegah sejagat. Pada jilid 2019, hajatan internasional ini memikat sekitar 300.000 pengunjung dan 7.400 peserta asal 104 negara. Tak heran, bagi penulis dan penerbit, datang ke pergelaran ini ibarat naik haji. Banyak negara pun berlomba menghadirkan paviliun termegahnya di sini, hingga membuat Frankfurt Book Fair layaknya World Expo bidang buku. Tahun ini, ajang ini dijadwalkan bergulir dari 20-24 Oktober.

Taman di Shakespeare’s New Place, rumah peristirahatan terakhir William Shakespeare. (Foto: James Kerr/Shakespeare Birthplace Trust)

6. Rumah: Shakespeare’s Birthplace, Warwickshire
Di sinilah William Shakespeare lahir pada 1564 dan menghabiskan masa kecilnya. Pada 1847, rumah ini dibeli oleh Shakespeare Birthplace Trust, lalu difungsikan sebagai museum yang merekam masa lalu sang penulis agung. Tak jauh dari rumah Shakespeare, ada kediaman Anne Hathaway (istri Shakespeare), juga rumah peristirahatan terakhir Shakespeare hingga akhir hayatnya pada 1616. Momen ideal untuk berkunjung ke sini ialah saat festival napak tilas Shakespeare Week digelar. Jadwal berikutnya: 21-27 Maret 2022.

Sesi diskusi dalam Edinburgh International Book Festival 2021. (Foto: Roberto Ricciuti/Edinburgh International Book Festival)

7. Destinasi: Edinburgh
Jika Maladewa adalah destinasi impian pasangan bulan madu, maka Edinburgh adalah destinasi impian penggemar buku. Selain berstatus Kota Literatur UNESCO pertama di dunia, Ibu Kota Skotlandia ini menampung perpustakaan khusus puisi pertama, serta menanggap beberapa ajang literatur terpopuler, contohnya Edinburgh International Book Festival dan Scottish International Storytelling Festival. Selagi di sini, jangan lupa melawat Writers’ Museum

Interior Binhai Library, perpustakaan futuristik di Tianjin yang didesain oleh firma MVRD. (Foto: Ossip van Duivenbode/MVRD)

8. Perpustakaan: Binhai Library, Tianjin
Di negeri yang mempraktikkan sensor buku ketat, sebuah perpustakaan berhasil mencuri perhatian sebagai ruang favorit warga. Pada minggu pertama pembukaannya pada Oktober 2017, Binhai Library disatroni sekitar 10.000 orang. Kendati begitu, harus diakui tak semua orang datang untuk membaca. Berkat wujudnya yang fotogenik, Binhai Library juga laris sebagai lokasi swafoto, terutama di bagian atriumnya yang dihiasi struktur berbentuk iris mata—alasan perpustakaan ini dijuluki “The Eye.” Binhai Library dirancang oleh MVRDV, firma arsitektur spesialis gedung fotogenik. 

Sesi diskusi film Kucumbu Tubuh Indahku dalam Ubud Writers & Readers Festival 2018. (Foto: Anggara Mahendra/UWRF)

9. Festival: Ubud Writers & Readers Festival, Bali
Kalender literatur dunia ditaburi puluhan festival saban tahunnya. Jika Anda menilai festival dari segi variasi acara, kualitas destinasi, nilai sejarah, serta keramahtamahan warganya, maka UWRF layak tercantum dalam target prioritas. Kenduri tahunan penggemar literatur ini dirintis pada 2002 sebagai bagian upaya pemulihan Bali pasca-tragedi bom. Lokasinya disebar, tapi venue utamanya berada di Jalan Sanggingan yang tersohor sebagai jalur kuliner Ubud. Tahun ini, UWRF berlangsung dari 8-17 Oktober.

Pelabuhan di Portsmouth, kota yang menawarkan rute sastra mengenang Charles Dickens. (Foto: Piotr Guzik)

10. Jalan Sastra: Dickens Trail, London & Portsmouth
Charles Dickens, pengarang A Christmas Carol dan Oliver Twist, merupakan novelis Inggris termasyhur era Victoria. Begitu harum namanya sampai-sampai lahir jalur wisata jalan kaki untuk mengenangnya. Di Portsmouth, kota kelahiran Dickens, tersedia jalur ziarah ke 14 lokasi yang menyimpan kenangan sang novelis. Sementara di London, Charles Dickens Museum memandu turis mengenang Dickens melalui sebuah aplikasi.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5