Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bicara Wisata: Momentum Sustainable Travel

Di selat Bosphorus, lumba-lumba kembali bermain di air. Di Venesia, air kanal kembali jernih hingga rumput laut bisa terlihat dengan mata telanjang. Di Hat Chao Mai National Park, lebih dari 30 dugong tertangkap kamera sedang berenang. Di Jalandhar, utara India, warga bisa kembali melihat Himalaya berkat susutnya polusi.

Semua kejadian itu seolah mengirimkan pesan: Pandemi memperlihatkan apa jadinya dunia tanpa mass tourism. Bahwa dunia ternyata membaik jika pariwisata dikontrol. Pertanyaannya kemudian: mungkinkah pandemi jadi momentum untuk kebangkitan wisata ramah lingkungan?

Di episode keempatnya, program diskusi Bicara Wisata mengangkat tema “pandemi sebagai momentum sustainable travel.”  Diskusi yang diselenggarakan pada 3 Juli 2020 ini menghadirkan lima panelis: 

1. Wiwik Mahdayani
Founder & Director DESMA Center, penulis buku The Green Traveler-Catatan Perjalanan Ekowisata di Indonesia.

2. Zahrah Ratna Sari,
Sustainability Manager Six Senses Uluwatu, Bali.

3. Nandang Prihadi
Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi (PJLHK), Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan.

4. M. Baiquni, Inisiator
Inisiator Sustainable Tourism Action Research Society (STARS), Guru Besar Universitas Gadjah Mada.  

5. Caroline Deiman
Operational Manager Happy Trails! Asia, Anggota Indonesian DMC Sustainability Collaboration.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5