Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

3 Destinasi Favorit Chicco Jerikho

(Foto: @chicco.jerikho/Instagram)

Dikenal luas lewat perannya dalam film Cahaya dari Timur: Beta Maluku dan Filosofi Kopi, Chicco Jerikho telah menempatkan dirinya sebagai salah satu aktor paling konsisten di perfilman Indonesia. Di balik layar, ia juga dikenal sebagai pegiat kopi dan memiliki kedai bernama Filosofi Kopi di kawasan Blok M, Jakarta, sebuah tempat yang menjadi titik temu para pencinta kopi. Di tengah kesibukannya, pria berdarah Batak ini kerap menyempatkan waktu untuk menjelajah Nusantara. Wilayah timur Indonesia menjadi destinasi favoritnya, “aku suka Indonesia bagian timur sih, karena itu seksi dan kompli,” ujarnya kepada DestinAsian Indonesia.

Berikut tiga destinasi pilihan Chicco Jerikho di Indonesia:

1. Toran Beach, Halmahera
Pantai yang satu ini masih tergolong tersembunyi di antara destinasi arus utama. Terletak di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Toran Beach menawarkan bentang alam yang tenang, pasir putih bersih, serta air laut sejernih kaca. Pantai ini juga dikelilingi hutan tropis dan tebing kapur, menjadikannya cocok untuk pelesir sunyi maupun eksplorasi ringan.

Waktu terbaik berkunjung ke sini antara April hingga Oktober, ketika cuaca relatif kering dan laut tenang.

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur
Tempat yang satu ini hampir tak pernah absen dari daftar destinasi favorit orang-orang. Dulunya kota pelabuhan kecil, kini Labuan Bajo telah menjelma menjadi salah satu pintu gerbang pariwisata Indonesia bagian timur. Dari sini, wisatawan bisa mengakses Taman Nasional Komodo, menyelam di perairan kaya biota laut seperti Batu Bolong dan Manta Point, atau sekadar menikmati matahari terbenam dari bukit-bukit di Pulau Padar.

Waktu terbaik untuk belribur ke Labuan Bajo antara Mei hingga Agustus, terutama untuk trekking dan wisata bahari.

Raja Ampat, Papua Barat
Tak banyak destinasi di dunia yang bisa menyamai kompleksitas keindahan Raja Ampat. Gugusan karst, laguna tersembunyi, dan kekayaan bawah laut yang menjadi rumah bagi 75% spesies karang dunia menjadikannya surga bagi penyelam dan penjelajah alam. Selain itu, interaksi dengan komunitas lokal di desa-desa seperti Arborek atau Sawinggrai memberikan pengalaman budaya yang berkesan. Tak heran jika Chicco mengagumi destinasi yang satu ini.

Waktu terbaik untuk berlibur ke Raja Ampat antara bulan Oktober hingga April, saat visibilitas bawah laut optimal dan curah hujan rendah.