Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Destinasi Favorit Robert Harianto

Momen liburan Robert ke Furano Ski Resort, Hokkaido, Japan. (Foto: @robertbet/Instagram)

Robert Harianto, seorang new anchor senior, ternyata seorang traveler yang suka mengunjungi tempat-tempat dengan nilai kultur yang tinggi. Kota-kota penuh budaya seperti Kyoto dan Oxford menjadi dua di antara favoritnya.

“Saya suka apapun yang saya kunjungi punya nilai kultural yang tinggi,” ungkap pemilik akun @robetbet saat ditemui di acara John Hardy Fall 2024 Collection di The Langham Jakarta.

Selain itu, fans klub sepak bola Arsenal ini suka waktu khusus untuk tur ke stadion-stadion di Inggris demi memuaskan rasa penasarannya terhadap markas latihan para pemain di klub bola ternama.

Baca Juga: Japan Airlines Beri Tiket Gratis Keliling Jepang

Di antara banyak tempat yang Robert kunjungi, berikut lima destinasi favoritnya:

1. Kyoto

Kyoto jadi salah satu destinasi favorit Robert Harianto. (Foto: Matteo Ferrero)

Bukan Tokyo yang ingar bingar, Robert lebih memilih Kyoto yang tenang. Kota ini memang padat penduduk, namun terkenal lebih fokus pada pelestarian bangunan bersejarah dan budayanya yang ikonis. Tak heran jika Robert menyukai Kyoto, karena kota ini sesuai dengan kegemarannya untuk mengeksplorasi budaya setempat.

Beberapa kegiatan yang must-do di Kyoto antara lain mengunjungi hutan bambu Arashiyama, mengikuti sesi tea ceremony di Kyoto Maikoya, dan mengunjungi Museum Nintendo yang akan buka di Oktober 2024 mendatang.

Baca Juga: Kolaborasi Kuliner Mewah The St.Regis Bali dan Chef Michelin Star

2. Kota-kota non-metropolitan di Inggris

Robert suka menjelajahi stadion-stadion di Inggris. (Foto: @robertbet/Instagram)

Tur stadion di Inggris jadi kegiatan favorit Robert. Fans klub sepak bola Arsenal ini suka berkunjung ke stadion-stadion besar di Inggris, salah satunya Emirates Stadium di London.

Selain itu, Robert juga suka kota-kota non-metropolitan seperti Oxford dan Cambridge yang terkenal sebagai pusat akademik dan sejarah. Kota Canterbury yang lekat dengan arsitektur klasik bersejarah dan budaya keagamaannya juga jadi destinasi favoritnya.

Baca Juga: Hotel Mövenpick Hadir Perdana di Jakarta

3. Papua

Jayapura salah satu kota yang pernah dikunjungi Robert. (Foto: Asso Myron/Unsplash)

Robert sudah pernah menapakkan kaki di Papua, namun bukan untuk vakansi. Beberapa kota yang ia kunjungi adalah Jayapura dan Wamena, sementara destinasi lainnya masih mengantre di wishlistnya. Robert punya alasan tersendiri mengapa menjadikan Papua sebagai salah satu bucket listnya,

“Saya merasa Papua adalah sebuah island yang sangat virgin, belum tersentuh manusia. Jadi apapun yang ada di sana, saya merasa itu adalah berkat Tuhan yang alami. Jadi kita menikmatinya tanpa harus intervensi manusia terlalu banyak, termasuk resor, termasuk orangnya, dan makanannya.”

4. Bali

Bali menyediakan kenyamanan untuk liburan bersama keluarga. (Foto: Connor/Unsplash)

Ketika berlibur, ada kalanya Robert mengutamakan kenyamanan dibandingkan fokus pada petualangannya, terlebih ketika pergi bersama keluarga. Bali dengan segala keindahan alam, kekayaan budaya, dan pilihan akomodasi yang bertebaran, membuat Robert menilik pulau ini menjadi salah satu destinasi favoritnya. 

Baca Juga: Trade Talk: Steph Underwood, Acting Managing Director Tourism Western Australia

5. Machu Picchu, Peru

Robert memasukkan Machu Picchu, Peru ke dalam daftar dream destinationnya. (Foto: Victor He)

Yang satu ini bisa dibilang cukup anti mainstream. Meski masih dalam daftar dream destinations, Robert berharap suatu saat nanti mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Seven Wonders of the World, salah satunya Machu Picchu, Peru.

“Saya mau mengelilingi semua Seven Wonders. Machu Picchu itu wishlist saya karena ke Machu Picchu itu butuh niat. Teman-teman saya yang pernah ke sana bilang itu ada di atas bukit, di atas ketinggiannya, jadi nggak cukup hanya pesawat ke Peru, tapi juga butuh effort yang banyak. It’s not cheap as well.”

Machu Picchu ditemukan pada 1911 oleh Hiram Bingham. Beberapa kelompok masyarakat memiliki keyakinan berbeda akan tempat ini, ada yang menganggap tempat ini sebagai benteng rahasia Inca pada abad ke-16, ada yang menyukainya sebagai situs ziarah, hingga mempercayai tempat ini sebagai tempat peristirahatan kerajaan. (chs)