by Christina Setyanti 31 May, 2024
Awal Juni, Bersiaplah untuk Mengejar Aurora di Eropa
Bersiaplah untuk kembali terpukau melihat indahnya aurora borealis.
Aurora lebih mudah terlihat jelas di negara-negara nordik dan Islandia, namun untuk kedua kalinya di tahun ini, cahaya ini bisa terlihat jelas di negara lain.
Fenomena cahaya di langit yang terjadi karena badai geomagnetik dari matahari ini sempat menggemparkan banyak orang di berbagai belahan dunia pada pertengahan Mei lalu. NASA menyebut, jutaan orang di dunia dibuat terpesona dengan hal ini.
Aurora borealis adalah cahaya utara yang terjadu dari interaksi antara medan magnet Bumi dengan partikel-partikel matahari.
Badai geomagnetik terkuat di Bumi dalam lebih dari dua dekade terjadi antara 10 Mei dan 12 Mei 2024 ini melukis langit dengan aurora warna-warni hingga ke selatan Florida dan Meksiko. Sebuah kemunculan yang sangat jarang terjadi.
Baca Juga: Four Seasons Resorts Bali at Sayan Hadirkan Duet Restoran dan Bar Amerika Latin
Munculnya cahaya langit utara di berbagai tempat ini disebabkan oleh lima badai matahari yang menghantam Bumi secara bersamaan akibat aktivitas bintik matahari besar.
Bintik matahari besar ini dikenal sebagai wilayah aktif 3664 (juga disebut AR3664 dan AR13664), sebuah titik gelap di matahari yang berukuran 15 kali lebih lebar dari Bumi.
Rentetan partikel bermuatan yang bertabrakan dengan magnetosfer bumi akan menyebar sepanjang garis medan magnet menuju kutub, menghasilkan aurora yang terlihat jelas.
“Mungkin salah satu penampakan aurora terkuat yang pernah tercatat dalam 500 tahun terakhir,” menurut NASA.
Kembali di Juni 2024
Jika tak sempat melihat keindahannya kala itu, cahaya warna-warni ini akan muncul lagi di awal Juni 2024.
Ryan French, peneliti di National Solar Observatory di Boulder, Colorado, kepada Live Science yang menyelidiki badai matahari penyebab aurora menyebut, fenomena langit ini akan muncul antara tanggal 4 dan 6 Juni 2024.
Hanya saja, para pemburu aurora harus waspada beberapa malam sebelum dan sesudah tanggal tersebut, dan berjaga-jaga jika aktivitas geomagnetik ekstrem bulan lalu terulang kembali.
Baca Juga: 10 Rute Penerbangan dengan Turbulensi Terhebat di Dunia
“Segera setelah bintik matahari mulai muncul, kita akan memasuki jendela peluang [terjadinya jilatan api matahari] dan munculnya aurora,” kata French.
Rentang waktu tersebut berpotensi menjadi waktu terbaik untuk melihat cahaya utara lainnya di negara dengan garis lintang rendah seperti Eropa dan Amerika Utara.
Menurut Institut Geofisika Universitas Alaska Fairbanks, fenomena ini akan terlihat di beberapa wilayah Amerika Serikat, Inggris, Eropa, dan Kanada.
Untuk bisa melihat aurora dengan jelas, menghindarlah dari pendar lampu kota yang terlalu terang dan pergilah menuju area yang minim cahaya.