by Yohanes Sandy 19 December, 2017
Status Gunung Agung Terus Menurun
Meningkatnya status Gunung Agung ke level empat (awas) pada November 2017 memukul dunia pariwisata Bali. Akibat erupsi yang terjadi akhir November itu, Bandara Ngurah Rai sempat ditutup dan puluhan penerbangan dibatalkan.
Namun, pada 18 Desember 2017, Kementerian Pariwisata Arief Yahya beserta para pejabat pariwisata Pulau Dewata yang tergabung dalam Bali Tourism Board (BTB) mengungkapkan bahwa kondisi gunung berapi yang terletak di Kabupaten Karangasem tersebut statusnya mulai menurun.
“Kondisinya kini tingkat satu atau dua, artinya aktif normal atau waspada. Hanya daerah yang terletak antara enam hingga 10 kilometer dari Gunung Agung yang masih dinyatakan awas (level empat),” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di sela-sela menghadiri diskusi bersama BTB seperti dikutip dari petikan video yang diterima oleh DestinAsian Indonesia. Data yang diungkapkan oleh Arief tersebut berdasarkan laporan terakhir yang dia terima dari Menteri Koordinator Kemaritiman pada 15 Desember 2017. Arief juga menegaskan, untuk saat ini Bali masih cukup aman untuk dikunjungi.
Meskipun aktivitas Gunung Agung masih aktif, namun hal tersebut tak membendung arus wisatawan yang ingin menghabiskan liburan akhir tahun di Pulau Dewata.
“Tingkat hunian hotel untuk liburan akhir tahun masih stabil. Persentasenya masih di atas 80 persen,” ujar Yohanes Hutauruk, Corporate Director of Marketing & Communications Padma Hotels. Meskipun demikian, diakuinya suasana Bali akhir tahun ini tidak begitu ramai dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Beberapa negara masih memberlakukan travel warning. Seperti Tiongkok misalnya, yang melarang penduduknya bepergian ke Bali hingga 4 Januari 2018,” imbuhnya. Apalagi Tiongkok kini merupakan penyumbang turis terbesar di Pulau Dewata.
Terkait dengan travel warning, pemerintah Indonesia juga tengah merayu negara-negara yang mengeluarkannya untuk segera mencabut larangan tersebut. Kondisi Bali yang kian aman untuk dikunjungi pun tak lepas dari dukungan kesiapan matang para operator hotel untuk menghadapi bencana gunung meletus.