web analytics
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

8 Alasan Prancis Jadi Destinasi Wisata Terlaris di Dunia

Turis berkerumun menyaksikan Menara Eiffel, ikon Prancis. (Foto: Dimitry Anikin)

Seiring dibukanya kembali perbatasan, negara-negara dunia ingin lekas memulihkan sektor pariwisata mereka. Tapi apa sebenarnya yang diperlukan untuk memikat turis? Jawabannya beragam, tapi ada satu negara yang bisa jadi rujukan—Prancis.  

Sebelum pandemi, Prancis adalah destinasi terlaris di dunia. Pada 2019, menurut UNWTO, negara ini menjala 90 juta turis asing, hampir enam kali lipat jumlah turis Indonesia. Dari sekian banyak tesis yang menjelaskan kesuksesan Prancis, berikut delapan yang menonjol:

Warga dan turis memadati sebuah kafe di Paris. (Foto: Siyuan)

1. Digemari Tetangga
Tetangga adalah pasar utama. Ini rumus baku di banyak negara. Indonesia menjala turis terbanyak dari Malaysia, Vietnam dari Tiongkok, Meksiko dari Amerika Serikat. Kasus serupa terlihat di Prancis, tapi level kesuksesannya di atas rata-rata. 

Pada 2017, menurut Directorate General for Enterprise (DGE), dari 10 negara pemasok turis terbanyak ke Prancis, tujuh di antaranya terpisah perbatasan darat dan laut. Inggris di posisi puncak, disusul oleh Jerman, Belgia, Luksemburg, Italia, Swiss, dan Spanyol. Secara kolektif mereka berkontribusi 65% turis ke Prancis pada 2017. 

Galeries Lafayette, pusat perbelanjaan yang dilengkapi konter khusus turis Tiongkok. (Foto: Les Corpographes)

2. Juga Digemari Tiongkok
Sejak 2012, Tiongkok memegang gelar eksportir turis terbesar sejagat, dan Prancis adalah salah satu target mereka. Kajian dari Nielsen pada 2017 mencantumkan Prancis sebagai satu-satunya negara Eropa dalam daftar 10 destinasi favorit orang Tiongkok. Gayung bersambut, Prancis pun serius bersiap melayani mereka. 

Dalam buku Overbooked: The Exploding Business of Travel and Tourism, Elizabeth Becker mengklaim Prancis adalah salah satu negara pertama yang berhasil menangkap potensi pasar Tiongkok. Sebelum banyak negara melakukannya, Prancis menyediakan situs web pariwisata, pemandu, dan penerjemah berbahasa Mandarin. Hasilnya? Tiongkok memasok 2,1 juta turis pada 2017.

Terminal 2 Charles de Gaulle, bandara dengan koneksi terluas ketujuh di dunia. (Foto: Kaishin)

3. Memiliki Akses Mumpuni
Lancarnya arus turis mancanegara tak lepas dari akses yang mumpuni. Pada 2019, Bandara Charles de Gaulle di Paris bertengger di posisi ketujuh dalam daftar bandara dengan koneksi terluas di dunia versi OAG MegaHubs Index.

Prancis juga punya keunggulan di jalur darat. Negeri ini memiliki terowongan Eurotunnel, satu-satunya jalan penghubung Inggris dengan daratan Eropa. Sementara untuk melawat kota-kota di Prancis, tersedia TGV, jaringan kereta cepat terluas kedua di Eropa.

Sesi foto pernikahan di Paris, kota terlaris kedua di dunia. (Foto: Norbu Gyachung)

4. Memiliki Paris 
Paris selalu masuk klasemen atas dalam daftar kota terlaris versi Mastercard Global Destination Cities Index. Terakhir, pada 2019, Ibu Kota Prancis ini bertengger di peringkat kedua dengan perolehan 19,1 juta pengunjung. 

Ada banyak alasan kenapa Paris memikat, dari arsitektur, kuliner, butik, hingga citranya yang romantis. Tapi setidaknya ada dua objek wisatanya yang tampil menonjol sebagai magnet dunia. Pertama, Menara Eiffel, yang memikat sekitar empat juta turis asing pada 2017. Kedua, Louvre, museum terlaris di dunia. Pada 2019, rumah Mona Lisa ini menjala 9,6 juta tamu, 75% di antaranya dari luar negeri—setara jumlah turis asing di Yogyakarta.

Mont-Saint-Michel, satu dari total 45 Situs Warisan Dunia di Prancis. (Foto: Fab Lentz)

5. Punya Banyak Situs Warisan Dunia
Situs Warisan Dunia adalah magnet wisata, kadang bisa jadi “syarat” untuk menjadi negara yang digemari turis. Dari 10 destinasi terlaris di 2019, tujuh di antaranya masuk daftar 10 destinasi dengan Situs Warisan Dunia terbanyak.

Hingga awal 2021, merujuk UNESCO, Prancis mengoleksi 45 situs, terbanyak kelima di dunia. Beberapa bintangnya ialah Notre-Dame Cathedral, Mont-Saint-Michel, serta Versailles Palace—tempat-tempat yang rutin masuk sirkuit pelesir versi agen perjalanan. 

Ruang ganti di Paris Fashion Week, ajang akbar reguler di Prancis. (Foto: Carla Heyworth)

6. Punya Banyak Ajang Akbar
Paris Marathon memikat hampir 50.000 peserta, sementara Roland-Garros 520.000. Dan keduanya bukan acara terbesar. Prancis memiliki banyak ajang reguler yang rutin masuk kalender wisata global. Beberapa andalannya ialah Tour de France, Cannes Film Festival, Bastille Day, Nice Carnival, Paris Fashion Week, serta Visa pour l’Image. Khusus musik, merujuk Tous les Festivals, ajang musik di Prancis pada 2019 memikat 7,5 juta pengunjung dari dalam dan luar negeri.

Di bidang MICE, Prancis juga bersinar. Pada 2019, menurut International Congress and Convention Association (ICCA), Prancis bertengger di posisi ketiga dalam hal jumlah pertemuan internasional. Khusus kategori kota, Paris berada di puncak tabel.

Cite du Vin, museum di Bordeaux yang didedikasikan untuk wine. (Foto: Aureli Serrat)

7. Punya Banyak Resto Bergengsi
Dalam World’s 50 Best Restaurants 2019, Prancis memiliki lima wakil, termasuk Mirazur yang menyabet trofi utama. Membuka Michelin Guide 2020, negeri ini mengoleksi bintang terbanyak. Dan, terlepas dari rujukan Anda, Paris rutin tercantum sebagai finalis ibu kota kuliner dunia, bersama New York, London, dan Tokyo.

Selain restoran bergengsi, magnet lain Prancis ialah wine. International Organisation of Vine & Wine (OIV) menempatkan Prancis sebagai produsen wine terbesar kedua di dunia. Tak heran, pemerintahnya memiliki situs web khusus wisata wine.

Les Deux Alpes, salah satu ski resort tertua di Prancis. (Foto: Toa Heftiba)

8. Alasan Terakhir, Ski
Dipagari Pegunungan Alpen, dengan Mont Blanc sebagai maskotnya, Prancis pun tersohor sebagai destinasi liburan musim dingin, termasuk untuk ski. Bukan tanpa alasan negara ini tiga kali terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin.  

Prancis juga memiliki ski resort terbanyak ketiga di dunia. Salah satunya andalannya, La Plagne, mendulang skier terbanyak di dunia pada 2020. Merujuk International Report on Snow & Mountain Tourism 2020, Prancis didatangi sekitar dua juta skier asing.Cristian Rahadiansyah 

 

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5