Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Destinasi Favorit Arsitek Daliana Suryawinata

Kiri-Kanan: Daliana Suryawinata, pendiri biro arsitektur SHAU; Eierland Lighthouse di Pulau Texel, Belanda. (Foto: Eelco van der Wal)

Wawancara oleh Yohanes Sandy 

Texel
Kontras dari citra Belanda umumnya, kabupaten ini menghuni sebuah pulau hening yang minim bangunan. “Sangat sepi dan menyenangkan,” kata Daliana, “bisa untuk menggali inspirasi dan meditasi.” Texel bisa dijangkau dengan menggunakan feri dari Den Helder. Satu pesan Daliana jika ingin berkunjung: siapkan jaket, karena angin di pulau ini cukup kencang meski di musim panas.

Struktur kayu Metropol Parasol buatan arsitek Jurgen Mayer di Seville. (Foto: Reiseuhu)

Seville
Seville, ibu kota flamenco, mengoleksi beragam gedung dan monumen bersejarah. Di sini pula Daliana memetik ilham untuk proyeknya. “Pohon jeruk yang menghiasi sudut-sudut kota melahirkan inspirasi dalam membuat pedoman desain tata kota di Jawa Timur,” ungkapnya. Selain situs-situs tua, ada satu struktur modern di Seville yang wajib dikunjungi: Metropol Parasol karya Jurgen Mayer. “Desain kontemporernya melebur dengan lanskap historis di sekitarnya.” 

Interior Market Hall, pasar indoor raksasa di Rotterdam yang dirancang oleh firma MVRDV. (Foto: Mike van den Bos)

Rotterdam
Setelah luluh lantak dibom Nazi, Rotterdam merekah jadi metropolitan yang sarat permainan desain. Dari Cube House, Market Hall, hingga Floating Pavilion, kota ini ibarat lahan bermain bagi para arsitek dan desainer. Tak heran, Daliana memandangnya sebagai rumah kedua. “Kota ini sangat kontemporer dan multikultural,” ujarnya.

Trem klasik Lisbon membelah perkampungan tua di lereng kota. (Foto: Robenson Gassant)

Lisbon
Sejarah, kuliner, dan seni adalah magnet utama Lisbon. Tapi, bagi Daliana, ada satu aset lain yang membuat kota ini memikat: topografinya. “Naik, turun, miring, atas, bawah. Pengalaman ruang yang disajikan sungguh luar biasa,” ungkapnya. Sedikit di luar Lisbon, satu tempat favorit Daliana ialah Quinta da Regaleira. “Kastel ini memberi kesan magis berkat kombinasi batu, air, dan pepohonan hijaunya.”   

Salah satu tepian Central Park, paru-paru kota New York. (Foto: Jean Carlo Emer)

New York
Bagi Daliana, New York memiliki penataan kota yang sangat menarik. “Kepadatan ruangnya memberi ide untuk menghadirkan ruang hijau di sela-sela gedung,” jelasnya. Penataan itu pula yang kemudian mengilhami “Jakarta Jaya: The Green Manhattan,” konsep karya SHAU yang meraih penghargaan Smart Cities di World Architecture Festival 2017. “Kami mengambil banyak referensi dari ruang-ruang di Manhattan yang sangat fleksibel dan pas ukurannya untuk berbagai tipologi bangunan.”

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5