Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

4 Kuliner Autentik Palembang

Untuk kedua kalinya, Indonesia menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Asia setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta pada 1962 silam. Uniknya, untuk kali pertama, ajang olahraga yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali ini resmi diadakan di dua kota sekaligus, yakni Jakarta dan Palembang.

Kedua kota tersebut—terutama Palembang—tak main-main dalam menyiapkan perhelatan terbesar di Asia yang berlangsung sejak 18 Agustus hingga 2 September 2018. Tak hanya mengoperasikan LRT pertama di Indonesia dan menyiapkan penginapan baru, kota di Sumatera Selatan ini juga membuka wadah kongko baru dengan beragam sajian istimewa. Ternyata, selain pempek, tekwan, dan mi celor, Palembang juga terkenal memiliki aneka sajian lezat yang wajib coba.

Kue Maksuba
Merupakan salah satu kue tradisional Palembang, camilan manis ini membutuhkan setidaknya 25 sampai 30 butir telur bebek dan sekaleng susu kental manis dalam pembuatannya. Kue berlapis-lapis ini memiliki cita rasa manis dan legit dengan tekstur khas. Meskipun paling sering disajikan saat Hari Raya, Anda tetap dapat dengan mudah menemukan toko yang menjual kue maksuba.

Singkatan martabak HAR diambil dari nama pemiliknya: Haji Abdul Rojak. (Foto: Traveling Yuk)

Martabak Har
Meskipun sekilas mirip dengan martabak telur, namun sajian ini hanya terdiri dari adonan kulit martabak yang berisi telur ayam atau bebek dan kemudian digoreng hingga kecokelatan. Lalu, dimakan bersama kuah kari kental yang dicampur dengan beragam rempah sehingga menghasilkan cita rasa yang kuat dan lezat. Makanan yang sangat populer di kota Wong Kito Galo tersebut sebenarnya merupakan salah satu menu rumah makan HAR. Singkatan itu diambil dari nama pemiliknya: Haji Abdul Rojak.

Lempok Durian
Bentuknya mirip dodol Garut, tapi lempok durian memiliki rasa yang lebih manis dan legit. Alih-alih kenyal, oleh-oleh khas Palembang tersebut punya tekstur yang lebih empuk. Terbuat dari daging durian asli yang dicampur dengan sedikit garam dan gula sebagai pengawet alami, kemudian dibakar agar rasanya lebih nikmat. Proses pembuatannya membutuhkan waktu tiga hingga empat jam. Tidak sulit menemukan toko yang menjualnya.

Sambal lingkung biasa menjadi sajian pelengkap favorit warga Palembang. (Foto: Taman Renyah)

Sambal Lingkung
Berbeda dari sambal pada umumnya, sambal lingkung sama sekali tidak pedas dan cenderung menyerupai abon ikan. Tidak heran jika makanan ini menjadi favorit semua orang, terutama anak-anak. Terbuat dari daging ikan gabus atau tenggiri yang dicampur dengan rempah, sambal lingkung dapat menjadi sajian pelengkap untuk nasi, bubur, hingga roti. Biasanya bisa ditemukan pada toko yang menjual kerupuk atau di pasar-pasar tradisional.

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5