post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

<img loading="lazy" decoding="async" class="size-full wp-image-42178 aligncenter" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Donggala.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Donggala.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Donggala-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
DONGGALA 
Seorang anak terjun ke sumur berdiameter sekitar 10 meter untuk kemudian beradu cepat mencomot uang koin yang dilemparkan pengunjung. Atraksi wisata yang dinamai Pusat Laut ini berlokasi di Desa Towale, Donggala, sekitar 50 kilometer dari Palu.
Foto oleh Yusuf Wahil (<a href="https://www.instagram.com/yusufwahil/" target="_blank" rel="noopener">@yusufwahil</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-42179" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Gunung-Prau-1.jpg" alt="" width="730" height="547" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Gunung-Prau-1.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Gunung-Prau-1-300x225.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
GUNUNG PRAU 
Para pendaki berkerumun di punggung Gunung Prau demi menyaksikan prosesi terbitnya matahari dan panorama magis kumpulan menara alam Jawa Tengah. Prau menjulang 2.565 meter dan berlokasi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, sekitar 100 kilometer dari Semarang.
Foto oleh R. Heru Hendarto (<a href="https://toekangbatoe.wordpress.com/" target="_blank" rel="noopener">toekangbatoe.wordpress.com</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-42180" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kuala-Lumpur-1.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kuala-Lumpur-1.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Kuala-Lumpur-1-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
KUALA LUMPUR 
Dua turis melintas di depan Masjid Jamek, rumah ibadah yang diresmikan pada 1909 oleh Sultan Selangor. Bangunannya didesain bergaya Mughal oleh arsitek Inggris Arthur Benison Hubback. Masjid ini berlokasi di pusat kota, sekitar 200 meter dari Merdeka Square.
Foto oleh Novian Fazli (<a href="https://www.instagram.com/novianfz/" target="_blank" rel="noopener">@novianfz</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-42182" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Natuna.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Natuna.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Natuna-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
NATUNA 
Seorang wisatawan bermain kayak mengelilingi bongkahan granit di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Lama tersohor sebagai ladang migas, kabupaten berisi 154 pulau ini mulai giat mempromosikan daya tarik wisatanya, antara lain Alif Stone Park dan Festival Pulau Senua.
Foto oleh Yuli Seperi (<a href="https://yuliseperi.wordpress.com/" target="_blank" rel="noopener">yuliseperi.wordpress.com</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-42183" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Surakarta-1.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Surakarta-1.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Surakarta-1-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
SURAKARTA 
Sejumlah warga melintasi mural yang melapisi dinding di Pucangsawit, permukiman di tepi Sungai Bengawan Solo. Karya ini dibuat oleh perupa lokal untuk merayakan terpilihnya Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games 2018.
Foto oleh Anggertimur Lanang Tinarbuko (<a href="https://www.instagram.com/anggertimur/?hl=id" target="_blank" rel="noopener">@anggertimur</a>).
<img loading="lazy" decoding="async" class="aligncenter size-full wp-image-42184" src="http://destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Zaanse-Schans.jpg" alt="" width="730" height="487" srcset="https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Zaanse-Schans.jpg 730w, https://backend.destinasian.co.id/id/wp/wp-content/uploads/Zaanse-Schans-300x200.jpg 300w" sizes="auto, (max-width: 730px) 100vw, 730px" />
ZAANSE SCHANS 
Salah satu sudut Zaanse Schans, permukiman fotogenik yang berjarak 17 kilometer dari pusat kota Amsterdam. Selain kincir angin tradisional, daerah ini menampung sebuah museum yang mengisahkan kehidupan dan industri di masa silam melalui beragam lukisan, kostum, dan perabot.
Foto oleh Agoes Rudianto (<a href="http://agoesrudianto.com/" target="_blank" rel="noopener">agoesrudianto.com</a>).
Untuk melihat koleksi foto lainnya, klik <a href="http://destinasian.co.id/?s=The+World+in+Pictures" target="_blank" rel="noopener">di sini</a>.

The World in Pictures: Agustus 2018