Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terbang Fiktif & Jual Piama, Jurus Maskapai Cari Uang Darurat

Qantas Care Pack mencakup produk perawatan kulit, piama, hingga teh celup dan camilan. (Foto: Qantas)

1. Jualan Amenitas
Akibat banyak rutenya dibekukan selama pandemi, Qantas mengalami ekses stok amenitas di gudangnya. Pada 14 Agustus, maskapai Australia ini memutuskan menjualnya ke publik secara daring. Barang yang dijual meliputi produk perawatan kulit merek ASPAR, piama penumpang kelas bisnis, hingga teh celup, camilan kacang, serta wafer Tim Tam. Semuanya dirangkum dalam Care Pack seharga $25 per paket, sudah termasuk bonus keanggotaan Frequent Flyer dan ongkos kirim ke alamat rumah di Australia.

2. Dagang Makanan
Di musim paceklik tamu, banyak hotel buka layanan pesan-antar. April silam, Thai Airways menempuh taktik serupa. Thai Catering, anak usaha TG yang mengurus makanan penumpang, menjajakan meal box berisi makanan yang lazim disajikan di pesawat, contohnya tiger prawn, unagi kabayaki, tandoori lamb chop, serta aneka keik. Makanan bisa dikirim ke rumah atau diambil di gerai Puff & Pie yang juga dikelola oleh Thai Catering. 

Memakai A330 Hello Kitty, EVA Air bawa penumpang trip sejenak, lalu kembali ke titik keberangkatan. (Foto: Airbus)

3. Trip Iseng
Banyak orang kangen terbang, tapi banyak rute masih ditutup. Solusi jalan tengahnya? Trip iseng: pesawat lepas landas, terbang sejenak, lalu mendarat di lokasi awal. Atraksi ini ditawarkan EVA Air dalam peringatan Hari Ayah (versi Taiwan) pada 8 Agustus. Dari Bandara Taoyuan, 309 penumpang lepas landas menaiki pesawat bertema Hello Kitty, terbang ke selatan Taiwan, lalu kembali ke Taoyuan. Tiketnya TWD5,288 (sekitar Rp2,6 juta) untuk kelas ekonomi. Maskapai lain yang tawarkan “sightseeing flight” ialah China Airlines dan Starlux Airlines untuk menyambut Hari Kasih Sayang (juga versi Taiwan) Agustus silam.  

4. Terbang Fiktif
Melihat banyak pesawat terparkir lesu, Bandara Songshan mencetuskan ide unik untuk menjadikan mereka wahana hiburan. Juli silam, bandara sekunder di Taipei ini mengundang publik untuk berpura-pura menjadi penumpang. Prosesnya dibuat riil. Para pendaftar melewati proses check-in, memasuki garbarata, duduk di kabin A330, lalu…. selesai. Pesawat tidak terbang. Songshan menawarkan tiga sesi “terbang fiktif,” masing-masingnya berkapasitas 60 penumpang. Cocok untuk mereka yang belum pernah terbang, program ini sukses memikat sekitar 7.000 peminat.