by Christina Jacobs 1 day ago

Road Trip Western Australia: Naik Becak di Perth – Mencari Lumba-lumba di Bunburry

Perth memang kerap jadi destinasi pilihan orang Indonesia saat berlibur ke Australia. Tak dimungkiri, Perth yang berada di Australia Barat memang punya lokasi yang strategis dan cenderung lebih dekat dengan Indonesia.
Vera Darmadi, Market Manager, Tourism Western Australia menyebut ada sekitar 220.000 orang Indonesia yang datang ke Perth pada 2024 lalu. Jumlah ini disebut-sebut meningkat pada 2025 ini.
Tahun lalu, saya hanya berkeliling kota Perth saja, namun di dalam perjalanan kali ini, saya melakukan roadtrip dan pindah ke beberapa kota di negara bagian itu.
Ikuti perjalanan saya mengelilingi region South West di Western Australia, dari Perth, Mandurah, sampai Bunburry.
Perth
Dimulai dari Perth. Sembari beristirahat usai perjalanan dari Jakarta selama 5 jam, saya memutuskan untuk bermalam sehari di kota ini dan berkeliling sejenak. Terakhir kali saya memakai Hop On Hop Off untuk menjelajah singkat. Sisanya tentu saja berjalan kaki untuk menemukan hal tersembunyi yang menarik perhatian.
Tapi kali ini, saya menggunakan jasa Peddle Perth, jasa keliling Perth dengan menggunakan becak. Begitu mendengar becak, saya langsung berpikir kok ada becak di Australia? Nyatanya ini bukan becak layaknya di Jakarta. Becak Peddle Perth adalah sepeda listrik yang dimodifikasi dengan tambahan ‘kursi penumpang’ untuk 2 orang di bagian belakangnya. Becak ini dikayuh oleh anak-anak muda Perth yang bekerja sambilan disela-sela kuliahnya.
Sembari mengayuh sepeda, Lucky, si pengayuh becak membawa saya ke beberapa area yang ikonik tapi tak terlalu banyak diperkenalkan lewat wisata populer. Misalnya, plakat titik nol Perth, area bekas pohon bersejarah yang menjadi awal tercetusnya kota Perth, sampai Wolf Street yang dipenuhi mural artsy yang ikonik.
Puas berkeliling Perth dengan Peddle Perth, kami berpisah di Elizabeth Quay. Oh ya jangan lupa sempatkan untuk mengunjungi blue boat house yang jadi ikon kota ini!
Kalau mau lebih seru, bermalamlah di area Northbridge. Saya bermalam di DoubleTree by Hilton Perth Northbridge. Di sini, saya memuaskan diri untuk berkeliling dan melihat bagaimana interaksi dan kehidupan anak muda Perth. Area ini cocok untuk yang suka nongkrong.
Kalau ingin di pusat kota, menginaplah Aloft Pert yang dekat dengan CBD area yang sibuk.
Baca Juga: 48 Jam di Perth
Mandurah (Manjoogoordap)

Saatnya memulai roadtrip. Dari Perth saya menuju Mandurah dengan perjalanan sekitar 55 menit. Kota ini terkenal dengan Muara Peel-Harvey yang kaya akan satwa liar dan burung air yang bermigrasi. Mandurah berarti “meeting place of the heart” dan dinobatkan sebagai Australia’s Top Tourism Town 2023. Area ini juga merupakan area pemukiman elit. Jika biasanya di garasi rumah ada mobil yang terparkir, di Mandurah, rata-rata tiap rumah ‘memarkir’ yatch di garasinya.
Di sini, saya ingin melihat instalasi Giants of Mandurah dari Thomas Dambo. Awalnya eksibisi ini akan berakhir pada 2025 ini, namun pameran ini diperpanjang sampai akhir 2026. Patung-patung raksasa ini ditempatkan terpisah satu dan lainnya, ada Yaburgurt, Jyttes Hytte, Little Lui, Seba’s Song, dan Santi Ikto.
Di sini, anak-anak bisa bermain game untuk menemukan simbol rahasia pada tubuh raksasa tersebut. Dan tanda ini juga dipakai untuk menemukan lokasi rahasia dari Jyttes Hytte.
Mencari Lumba-lumba di Bunburry
Dari sini saya melanjutkan perjalanan ke area kota pelabuhan, Bunburry dan Dolphin Discovery Centre adalah tujuannya. Banyak pelancong ke kota ini karena ingin melihat lumba-lumba yang hidup bebas.
Dolphin Discovery Centre, Anda dan keluarga bisa menikmati berbagai aktivitas yang menyenangkan. Saya berbicara dengan Axel Grossmann, Marketing dan Media Manager Dolphin Discovery Centre, dia menyebut bahwa tempat ini bukanlah penangkaran lumba-lumba.
“Jadi ini bukan penangkaran. Kami tidak bisa menjanjikan ke orang-orang yang datang bahwa kalian pasti bisa melihat lumba-lumba. Karena mereka hidup di alam bebas. Kami mengamati mereka di alam bebasnya.”
Saat itu musim dingin di Australia, Axel mengajak saya untuk melihat ke pantai, tempat biasa lumba-lumba muncul dan bermain bersama manusia. Sayangnya, mereka tidak terlihat di sana. Axel melihat saya yang ingin sekali melihat lumba-lumba di lautan bebas, pun berupaya menghubungi teman-temannya sesama peneliti lumba-lumba yang menjaga beberapa titik di area pelabuhan, untuk menanyakan keberadaan mereka.
“Sepertinya mereka sedang pergi mencari makan ikan-ikan kecil di lautan lepas. Biasanya akan kembali beberapa hari lagi. Di musim dingin mereka sering mencari makan, kalau di musim panas, mereka pasti sering ke pantai. Main lagi ke sini saat musim panas, mereka sering muncul di perairan di sebelah sana,” ucapnya sambil menunjuk ke arah perairan dalam di dekat area perumahan dan tepi jalan.
Awalnya saya ingin mencoba Dolphin Cruise, mengamati lumba-lumba dari atas kapal. Namun, di musim dingin, angin yang berhembus kencang dan hujan yang tak menentu membuat pelayaran menjadi lebih berisiko.
Keselamatan adalah faktor penting bagi Australia, karenanya, ketika ramalan cuaca memprediksi akan turun hujan, mereka pun akan membatalkan rencana pelayaran. Enaknya, mereka akan membantu untuk reschedule jadwal atau bahkan refund penuh.
Saya juga menjajal masuk ke dalam discoverynya. Di sini pun juga menyenangkan, ada edukasi penting tentang dunia bawah laut, dan juga adopt bayi kura-kura.
“Ini hanya adopsi simbolik ya, donasi. Kura-kura ini akan kami rawat dan kami lepas ke laut luas saat kami yakin survival rate mereka sudah tinggi.”
Pasar Petani Ikonik

Ditemani gerimis kecil saat itu, pertualangan saya mencari lumba-lumba harus berakhir. Tapi setidaknya, saya, Axel, dan semua yang tergabung dalam ‘lumba-lumba trip’ ini berharap mamalia menggemaskan ini bisa selamat di lautan.
Setelahnya, Bunburry Farmers Market yang ikonik pun jadi tujuan selanjutnya. Di sini, ada banyak hasil bumi Australia dari petani lokal yang dijual. Kebanyakan adalah sayur mayur. Namun di sini, ada juga berbagai makanan olahan, termasuk keju Australia. Jangan lupa, ada stal kopi enak yang bisa dicoba di area pintu masuk.
Ini baru permulaan. Jangan lewatkan lanjutan cerita perjalanan saya menyusuri keindahan Western Australia di artikel selanjutnya.