Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proyek Foto 17 Tahun di Mongolia

Kiri-kanan: Unta Baktria merumput di sekitar Danau Üüreg yang terhampar di barat Mongolia; seorang jagawana di kawasan Danau Üüreg, dengan guratan wajah yang dibentuk oleh pengalaman bertahun-tahun menunggang kuda di bawah terik, barangkali juga oleh hobi menenggak arkhi, miras lokal.

Mongolia adalah rangkuman dari seluruh pengalaman dan perjalanannya itu. Dalam 252 halaman, buku ini ditaburi 185 lembar foto yang menggambarkan beragam aspek Mongolia yang sebagian jarang terlihat. Fotofotonya, yang semuanya diambil dengan kamera medium format, merekam lanskap yang variatif, seperti gurun, sabana, dan hutan taiga, ditambah serangkaian potret intim yang menangkap detail terkecil, termasuk garis-garis wajah para jagawana lokal hingga pipi merah bayi yang dibedung.

Baca juga: Kabar dari Timur; Berkunjung ke Museum Fotografi Tertua di Dunia

Seekor kuda di tepi danau garam Üüreg.

Seperti yang ditulis oleh Pico Iyer dalam pengantar buku ini, “Frédéric agaknya tahu setiap jengkal tanah di sini, tetapi yang lebih penting ialah dia mengenal orang-orangnya lahir batin. Dia belajar untuk melihat dunia dari mata mereka, dan merasakan mereka dalam hati.”

Di bagian lain, Pico Iyer menambahkan, “Saya melihat wajah-wajah lapuk yang tak kenal lelah melalui penglihatan Frédéric—pemandangan yang memicu decak kagum— dan saya pun teringat bukan hanya tentang perjalanan yang bersarang di memori saya, seperti lazimnya banyak perjalanan, tapi juga tentang dunia yang saya kenal di dalam beberapa bagian diri saya, bahkan sebelum saya menginjakkan kaki di Mongolia.”

Seorang pemburu marmot di kawasan Danau Üüreg bersiap pulang membawa hasil tangkapan.

Mongolia diterbitkan oleh Damiani, penerbit yang merangkap galeri di Bologna. Buku foto yang lahir dari sistem urun dana publik ini dipasarkan lewat fredericlagrangemongolia.com. “Saya berharap foto-foto dalam buku ini akan membangkitkan rasa penasaran,” jelas Frédéric. “Mongolia menawarkan banyak hal kepada para pengelana, dan tidak hanya bagi mereka yang mencari keindahan. Siapa pun yang tengah menempuh perjalanan spiritual akan mendapati betapa di tengah-tengah bentangan alam Mongolia yang lapang dan megah sejatinya terpancar seruan yang kuat merasakan momen sekarang dan saat ini. Hanya segelintir tempat di dunia yang memiliki kekuatan semacam itu.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Juli/September 2019 (“Mongolia”).

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5