Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pesona Kota Tua Ipoh

Kiri-kanan: Area bersantai Burp & Giggles; ruang makan kafe eksentrik Burps & Giggles di Kong Heng Square.

Restoran-restoran baru juga bermunculan, misalnya bistro kasual Burps & Giggles yang bisa diakses melalui halaman belakang Sekeping Kong Heng. Di dekat sini ada Plan B, bagian dari jaringan kedai kopi asal Kuala Lumpur. Menjelajahi area ini, ingatan saya melayang ke gang-gang sempit hutong di Beijing—konsep tata kota yang memang dirujuk Ng saat menata kompleks atraktif ini.

Burps & Giggles menawarkan pernak-pernik dan mebel vintage yang terlihat kontras dengan dekorasi kopitiam khas Kota Tua. Burger buatan dapurnya menyelipkan begitu banyak bahan sampai-sampai harus direkatkan dengan pisau steik. Bar ini juga menjajakan aneka bir impor. Atmosfernya menerbangkan kita ke kafe-kafe di daerah trendi St. Kilda di Melbourne, dan ada penjelasan mengapa citra itu begitu kental. “Saya pernah menetap di Melbourne selama beberapa tahun saat berkuliah, jadi sudah pasti saya terpengaruh oleh apa yang berkembang di sana,” kata sang pemilik, Dexter Song.

Dexter Song, salah satu pengusaha muda yang mengubah wajah Kota Tua Ipoh.

Song adalah salah satu contoh remaja lokal yang memilih berwiraswasta di Ipoh ketimbang mengundi nasib di kota besar. Pemicunya? Kesempatan yang terbuka lebar. Peluang bisnis di sini tidak terbatas, ujar Song, yang hanya perlu melirik serambi belakangnya untuk memulai usaha. “Saya senang dengan kebangkitan Kota Tua,” jelas pria berusia 27 tahun ini. “Tempat ini sedang menjadi sentra wisata utama, dan akan terus berkembang.”

Tapi sejumlah veteran Kota Tua menanggapi gairah ekonomi tersebut dengan cara yang lebih kalem. Di mata mereka, yang penting adalah menjaga momentum ketimbang ambisius mengerek mimpi yang muluk.

Di sudut Kong Heng Square, persisnya di Sin Yoon Loong, Wong Poh Chew (51) memulai harinya pada pukul enam dengan menyeduh white coffee paling tersohor di Ipoh memakai metode warisan kakeknya. “Ada lebih banyak anak muda sekarang,” katanya, “tapi bagi saya, hari-hari selalu terasa sama—sibuk.” >>

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5