post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

[dropcap]H[/dropcap]ong Kong memang sudah tidak lagi mengharuskan pelancong melakukan karantina hingga 21 hari di hotel, namun pemerintah mengatakan bahwa pembatasan akan dilonggarkan hanya setelah mereka memulihkan perjalanan bebas karantina dengan Tiongkok dan meningkatkan tingkat vaksinasi untuk warga lanjut usia. Mereka mengatakan kemungkinan kebijakan ini akan memakan waktu enam bulan lagi untuk mencapai tingkat inokulasi yang diinginkan agar Hong Kong dapat kembali menyambut turis internasional.
Sedikitnya 17 persen penduduk berusia 80 tahun ke atas telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Faktor lain adalah kurangnya urgensi secara umum karena wilayah tersebut telah berhasil mencegah virus, karena telah lebih dari lima bulan tanpa transmisi lokal di Hong Kong, dan mungkin menjadi satu-satunya kota besar di dunia yang belum terkena wabah Delta.
Baca juga: <a href="https://destinasian.co.id/7-tempat-belanja-terbaik-di-hong-kong-pilihan-warga-lokal/">7 Tempat Belanja Terbaik di Hong Kong, Pilihan Warga Lokal</a>
Namun, para ahli kesehatan percaya bahwa Hong Kong masih terlalu dini untuk kembali membuka pintunya bagi wisatawan dan hidup dengan virus. Pemerintah juga sedang berupaya membuka kembali perbatasan secara bertahap dengan Tiongkok, dan baru-baru ini memperketat aturan masuk agar lebih sesuai dengan yang ditetapkan oleh Beijing. Hampir semua pengecualian karantina, termasuk untuk diplomat dan pebisnis, telah dihapus, dan pasien positif Covid sekarang tetao diharuskan menjalani karantina selama 14 hari setelah keluar dari rumah sakit.

Perbatasan Hong Kong Ditutup Hingga Pertengahan 2022