by Cristian Rahadiansyah 18 July, 2017
Panduan Wisata 7 Kota di Jawa Rekomendasi Pakar Lokal
Semarang
Direkomendasikan oleh Dimas Suryo, seorang pendiri Bersukaria Tour (bersukariatour.com), agen perjalanan yang berbasis di Semarang dan menawarkan wisata ke destinasi-destinasi menarik di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Paket turnya dikemas dengan tema beragam, termasuk tur sejarah, alam, hingga kuliner.
Lawang Sewu. Gedung ini dikerek pada 1904 dan dirancang oleh Jacob Klinkhamer dan BJ Queendag. Mengantisipasi iklim tropis yang lembap, kedua arsitek memutuskan memasang 928 daun jendela dan pintu di sekujur gedung guna memudahkan sirkulasi udara. Sempat dihuni kantor jawatan kereta api di era penjajahan dan kini dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia, Lawang Sewu merupakan wadah ideal untuk mempelajari sejarah perkeretaapian.
Loenpia Gang Lombok. Loenpia Gang Lombok, menurut Dimas, adalah warung lumpia tertua di Semarang, tapi sebenarnya tak ada yang tahu persis kapan ia didirikan. Yang jelas, tempat ini sudah berjualan selama lebih dari empat generasi. “Loenpia Gang Lombok buka hingga pukul 17,” lanjut Dimas, “tapi jika persediaan lumpia habis lebih cepat, warung ini tutup lebih awal.”
Kota Lama. Di zaman penjajahan, Semarang adalah kota bandar yang memiliki reputasi internasional. Lokomotif uap pertama di Nusantara beroperasi di sini. Taipan legendaris Oei Tiong Ham merintis kerajaan bisnisnya di sini. Koloniale Tentoonstelling, semacam World Expo, pernah digelar di sini. Guna menggali jejak masa keemasan itu, Kota Lama adalah titik awal yang ideal. Banyak gedung di Kota Lama kini ditempati oleh kantor partikelir dan BUMN. Terselip di antara mereka, kita bisa menemukan sejumlah kafe dan restoran. “Spiegel Bar & Bistro,” ujar Dimas tentang sarang kongko yang populer di Kota Lama.
Balemong Resort. Berkat alamnya yang rindang, Ungaran populer sebagai destinasi pelesir akhir pekan bagi warga Semarang. Di tempat ini jugalah Balemong Resort menawarkan pengalaman menginap dengan konsep tradisional Jawa. “Tamu bisa menginap di rumah Joglo dan menikmati pemandangan Gunung Ungaran langsung dari kamar,” ujar Dimas.
Pasar Semawis. Pasar di kawasan Pecinan ini beroperasi hanya di malam hari sejak Jumat hingga Ahad. “Turis bisa menjumpai berbagai kuliner dengan rasa yang menggugah selera dan harga yang ramah kantong,” jelas Dimas. Semawis menyuguhkan beragam hidangan dari beragam tradisi dapur, mulai dari kreasi Nusantara seperti soto hingga menu impor semacam takoyaki.