Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Magnet Wisata Baru New York: Richard Gilder Center for Science

Kenneth C. Griffin Exploration Atrium, aula lima lantai berbentuk ngarai di Richard Gilder Center for Science, Education, and Innovation. (Foto: Alvaro Keding/AMNH)

New York segera memiliki magnet wisata baru. Pada 4 Mei, Richard Gilder Center for Science, Education, & Innovation akan dibuka untuk umum. Sayap baru American Museum of Natural History ini mengajak publik mempelajari bumi dan makhluk penghuninya di ruang-ruang berdesain atraktif.

Ide pendirian Gilder Center diumumkan pada 2014. Proyek bernilai Rp6,8 triliun ini ditujukan untuk melengkapi tawaran American Museum of Natural History, sekaligus menghubungkan secara fisik bangunan-bangunan lama di kompleks museum gigantik ini.

“Akan sangat menyenangkan menyambut pengunjung di Gilder Center, lantaran tempat ini menandai era baru dalam menjelajahi keajaiban alam di American Museum of Natural History,” ujar Sean M. Decatur, President American Museum of Natural History, dalam siaran persnya.

Jembatan di lantai tiga Kenneth C. Griffin Atrium. (Foto: Iwan Baan/AMNH). Kanan: Spesimen satwa laut di Louis V. Gerstner, Jr. Collections Core. (Foto: Alvaro Keding/AMNH)

Memasuki Gilder Center, pengunjung awalnya disambut oleh Kenneth C. Griffin Exploration Atrium, aula lima lantai yang didesain menyerupai ngarai. Di sini, publik bisa membayangkan bagaimana angin dan air menempa lanskap.

Dari Griffin Atrium, pengunjung akan memasuki Louis V. Gerstner, Jr. Collections Core. Di sini terpajang sekitar 3.000 objek hasil penelitian dan penemuan dari beragam disiplin, termasuk geologi, antropologi, dan arkeologi.

Ruang imersif Invisible Worlds di Richard Gilder Center, sayap baru American Museum of Natural History. (Foto: Iwan Baan/AMNH).

Ruang edukatif lainnya yang bisa dikunjungi ialah Susan & Peter J. Solomon Family Insectarium yang didedikasikan untuk serangga. Persis di atasnya, ada Davis Family Butterfly Vivarium yang dihuni sekitar 1.000 kupu-kupu.

Gilder Center juga memiliki sejumlah ekshibisi dan alat peraga berteknologi mutakhir. Di lantai tiga misalnya, Invisible Worlds menjelaskan bagaimana bagian-bagian dari bumi saling terkait, melalui pengalaman imersif 360 derajat.

Fasad Gilder Center di kala senja. Kompleks baru di New York ini didesain oleh Studio Gang. (Foto: Iwan Baan/AMNH).

Arsitektur menjadi daya tarik tersendiri Gilder Center. Eksterior dan interiornya dirancang dinamis, layaknya sebuah organisme yang tumbuh dan bergerak. Desain apik ini diotaki oleh Studio Gang, firma yang pernah menggarap St. Regis Chicago dan Bengt Sjostrom Starlight Theatre.

“Gilder Center dirancang untuk mengundang eksplorasi dan penemuan” ujar Jeanne Gang, pendiri Studio Gang. “Tempat ini berniat memikat semua orang—dari beragam usia, latar belakang, dan kemampuan—untuk berbagi kegembiraan dalam mempelajari alam.”

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5