by Cristian Rahadiansyah 20 June, 2020
Ingin Wisata Pesiar? Ini Panduannya
Hingga 20 Juni, seluruh kapal di dunia, termasuk kapal perang dan kargo, mencatatkan 5.661 kasus Covid-19. Walau jumlahnya jauh di bawah kasus di darat, statistik itu cukup untuk memukul industri pesiar yang menampung sekitar 1,2 juta lapangan kerja.
Tapi akhir tahun ini para operator akan kembali menyambung hidup. Setelah beberapa bulan tertambat di pelabuhan, kapal-kapal pesiar siap angkat jangkar. Jadwal pelayaran sudah dilansir. Beragam diskon ditawarkan. Protokol baru akan diterapkan. Ini 10 hal yang mesti diketahui sebelum memesan tiket.
1. Kapan musim pelayaran dimulai?
Sebagian operator pesiar menetapkan Agustus sebagai babak awal pelayaran. Di Asia, setidaknya 12 kapal sudah melansir jadwal baru. Di Eropa dan Amerika, banyak operator masih “cek ombak.” Aurora Expeditions akan menanyakan kesediaan pelanggannya. Virgin Voyages, yang dilansir persis sebelum virus mendarat di Amerika, memilih Oktober untuk debutnya. Crystal Cruises mesti memindahkan kapal lantaran ada larangan melaut di beberapa rute. Sementara Carnival Cruise memasang target Agustus. “Fokus awal kami adalah mengoperasikan delapan kapal di Miami, Galveston, dan Port Canaveral,” jelas Vance Gulliksen, Public Relations Carnival Cruise.
2. Siapa saja yang boleh ikut pesiar?
Cruise Lines International Association (CLIA), payung asosiasi operator pesiar, menerbitkan format kuesioner yang memungkinkan penumpang ditolak naik kapal. Penumpang diwajibkan menuliskan riwayat perjalanan, dan sanksi akan diberikan jika terbukti berbohong. Segelintir operator, contohnya Pearl Seas Cruises, dengan tegas menyatakan akan menolak penumpang yang bepergian ke luar negeri 14 hari sebelum pesiar.
3. Proses pengecekan di pelabuhan?
Semua pesiar menerapkan proses penyaringan suhu tubuh di titik keberangkatan, juga di pelabuhan transit. Demi mengurangi penumpukan penumpang, Dream Cruises memberlakukan sistem slot. Princess Cruises akan “menolak penumpang dan kru” jika menunjukkan gejala demam atau flu. Sementara Norwegian Cruise akan memberikan kompensasi berupa “future cruise credit” bagi penumpang yang gagal naik kapal.
4. Tur darat akan tetap dijalankan?
Sebelum vaksin ditemukan, semua tur darat berstatus fleksibel, tergantung pada kebijakan imigrasi dan aturan PSBB setempat. Royal Caribbean mengklaim akan merevisi rute jika ada travel warning di pelabuhan tujuan. “Jika ada larangan bersandar, bisa jadi kapal memilih sailing nowhere, artinya berlayar terus tanpa transit,” jelas Rachel Roselinadji, Marketing Manager Royal Caribbean Indonesia. “Rute pelayaran di Karibia kemungkinan akan lebih mudah, berhubung Royal Caribbean punya beberapa pulau pribadi di sana.”
5. Standar kebersihan di kapal?
Sesuai kelaziman baru, kapal pesiar menyebar hand sanitizer, membersihkan ruangan lebih sering, serta mengurangi fungsi gagang pintu. Beberapa operator juga bermitra dengan spesialis sanitasi, contohnya Regent Seven Seas dengan Sabre BioResponse, atau Pearl Seas Cruises dengan Ecolab dan Vikand Solutions. Protokol kebersihan juga telah dilansir oleh CLIA bagi para anggotanya. Khusus kapal dengan rute Amerika Serikat, operator diminta mematuhi inspeksi dari Centers for Disease Control & Prevention (CDC).
6. Kesiapan kapal menghadapi wabah?
Segenap anggota CLIA diwajibkan memenuhi standar American College of Emergency Physicians (ACEP), misalnya dalam hal penyediaan petugas medis 24 jam. Merespons wabah, beberapa operator meningkatkan kapasitas tim medis mereka. Princess Cruises akan memberi pelatihan khusus Covid-19. Pearl Seas Cruises membawa perlengkapan rapid test. Norwegian Cruise membentuk jabatan baru Public Health Officer. Sementara Dream Cruises menyiapkan sel isolasi untuk penumpang dengan gejala Covid-19.
7. Seberapa aman udara interior kapal?
Semua pesawat modern telah dilengkapi HEPA (high efficiency particulate air), filter udara yang lazim dipasang di rumah sakit. Untuk kapal pesiar, filter semacam ini belum terlalu populer, tapi pandemi Covid-19 telah mendorong banyak perusahaan berinvestasi di bidang kesehatan udara. Norwegian Cruise dan Regent Seven Seas berniat memasang HEPA di kapal-kapal mereka. Sementara Royal Caribbean akan memastikan semua kabin di kapal dilengkapi sirkulasi individual.
8. Sesi prasmanan tetap disediakan?
Sesi prasmanan, bagian integral dalam pengalaman pesiar, tetap disediakan di mayoritas kapal, tapi dengan beragam batasan. Di Carnival Cruise, Dream Cruises, Star Cruises, dan Norwegian Cruise, pramusaji akan menghidangkan makanan ke meja tamu. Untuk kapal di bawah 400 penumpang, seperti yang dioperasikan Windstar Cruises, sistem kuota dan jam makan fleksibel diberlakukan.
9. Pentas hiburan tetap digelar?
Akrobat dan kabaret adalah magnet andalan kapal pesiar. Mayoritas operator akan tetap menggelarnya, tapi dengan aturan physical distancing—sesuatu yang lebih mudah diterapkan di tahap awal, mengingat kapasitas penumpang memang dibatasi. Dream Cruises, Regent Seven Seas, dan Royal Caribbean akan memberi jarak lebih antar-penonton di aula pementasan atau tribune.
10. Kompensasi jika membatalkan tiket?
Penumpang umumnya tak akan menerima uang pengganti, melainkan credit untuk kelak dicairkan. Celestyal Cruises memberikan kompensasi credit 12o persen. Di Celebrity Cruises dan Costa Cruises, nilainya 125 persen. Batas waktu pembatalan juga variatif. Silversea membolehkan pembatalan tiket hingga 48 jam sebelum keberangkatan. Di Viking Cruises, bisa 24 jam sebelum berlayar, lalu penumpang punya tenggat dua tahun untuk menentukan jadwal pengganti. —Cristian Rahadiansyah