Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ikon Baru Dunia Pariwisata

Oleh Yohanes Sandy
Foto oleh Denny Tjan
Tata gaya oleh Peter Zewet

Menjulang 304 meter, Gama Tower sejatinya merupakan sebuah pencapaian di bidang rekayasa sipil bagi Indonesia. Tapi yang menarik dari gedung ini bukan semata rekor ketinggiannya, tapi juga hotel yang menghuni lantai-lantai teratasnya: The Westin Jakarta, properti Westin pertama di Jakarta dan kedua di Indonesia.

Saat diresmikan pada Agustus 2016, Westin Jakarta langsung tercantum dalam liga hotel tertinggi di Asia bersama JW Marriott Marquis Dubai dan The Ritz-Carlton Hong Kong. Menempati lantai 50 hingga 69 Gama Tower, hotel bintang lima ini menghidangkan panorama kota dari sudut mata seekor burung.

Berada dalam hotel yang semampai ini, kita mungkin akan terserang vertigo. Lobinya, yang bertengger di lantai 52, tak ubahnya sebuah dek observasi. Berdiri di tepi jendelanya, kita bisa melayangkan pandangan hingga ke batas cakrawala kota. Di kota sesak seperti Jakarta, postur jangkung juga berarti kenyamanan ekstra. Setidaknya kita bisa menikmati tidur yang berjarak dari riuhnya jalanan, lalu membuka pagi dengan menatap matahari terbit—pengalaman yang langka di Jakarta.

Area lobi hotel The Westin Jakarta yang bertengger di lantai 52 dan dinaungi lampu gantung atraktif berbentuk rangkaian bunga brugmansia. (Wanita: Sweter, mantel, rok kulit, celana panjang, dan bot kulit dari Hermès. Pria: Sweter, jaket bermotif, celana panjang, dan sepatu kulit dari Hermès.)

Berbeda dari saudara tuanya di Bali, Westin Jakarta membidik segmen utama business traveler. Kamar-kamarnya didesain modern dan formal, dan fungsional. Meja kerja di kamar tidak dikerumuni brosur, sementara kursinya didesain ergonomis. Hotel ini juga dilengkapi sejumlah ruang rapat, aula konferensi, business center berisi meja kerja, serta koneksi internet berkecepatan tinggi.

Tapi Westin Jakarta juga punya tawaran yang menarik bagi turis leisure. Berlokasi strategis di Jalan H.R. Rasuna Said, hotel ini menawarkan akses mudah untuk menikmati tiga aktivitas utama di Ibu Kota: makan, belanja, kongko. Berjalan sejenak ke kanan hotel, kita akan menemukan Plaza Festival yang dihuni restoran dan kafe yang beberapa beroperasi 24 jam. Berkendara beberapa menit ke arah kiri, jalur belanja populer membentang panjang dari mal Kota Kasablanka hingga Lotte Shopping Avenue.

Desainnya ditangani oleh firma Hirsch Bedner Associates (HBA) yang pernah terlibat dalam proyek bergengsi semacam Mandarin Oriental Miami dan Grand Hyatt Macau. Sentuhan dekoratif HBA yang memikat tersaji di lobi dan ballroom dalam wujud lampu gantung berbentuk rangkaian brugmansia (bunga trompet) yang menjuntai dari plafon.

Kiri-kanan: Presidential Suite, kmar seluas 270 meter persegi yang berada di lantai 66. (Wanita:Sweter dari Hermès.); Seasonal Tastes, restoran utama hotel yang menyuguhkan menu internasional dan Nusantara. (Wanita:Atasan syal, gelang,dan celana panjangdari Hermès. Pria: Kaus lengan panjang, celana panjang, dan syal dari Hermès.)

Westin Jakarta mengoleksi 256 kamar dengan ukuran mulai dari 46 meter persegi. Fitur di kamar antara lain televisi 55 inci dan peracik kopi Mitaca. Jika mencari pemandangan yang paling megah, pilih kamar tipe Renewal yang disebar di sudut gedung. Menginap di sini, tamu juga akan mendapatkan privilese untuk mengakses Club Lounge yang bertengger di lantai 65.

Sesuai standar Westin, Westin Jakarta mengusung moto “surgawi.” Tiap kamar dilengkapi Heavenly Bath dan Heavenly Bed, matras ikonis yang digarap bersama King Koil dan dibekali kemampuan “memeluk” tubuh. Jika ingin menyegarkan badan, tamu bisa singgah ke Heavenly Spa untuk menikmati Heavenly Massage.

Area lounge terbuka di teras Henshin, restoran yang menempati tiga lantai teratas hotel dan menghidangkan kuliner nikkei, hasil kawin silang antara tradisi Jepang dan Peru. (Wanita: Kemeja, celana panjang, dan rompi dari Hermès. Pria: Sweter dan celana merah beledu dari Hermès.)

Seasonal Tastes, restoran utama hotel, melayani sesi sarapan hingga makan malam dengan menu mencakup hidangan internasional dan Nusantara. Pada 20 Juli, gerai andalan hotel lainnya diresmikan: Henshin, restoran yang bertengger di tiga lantai teratas bangunan. Henshin mengadopsi konsep kuliner yang mulai populer di Indonesia: nikkei, hasil kawin silang antara tradisi Jepang dan Peru. Masakan bukan satu-satunya magnet tempat ini. Di terasnya, Henshin memiliki lounge terbuka yang berhasil menggeser Skye sebagai wadah kongko tertinggi di Indonesia.

Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi November-Desember (“Puncak Praja”).

Show CommentsClose Comments

Leave a comment

0.0/5