Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hotel Bisnis di Sarang Pesta

Seragam staf dirancang santai guna menghadirkan kesan pelesir.

Oleh Suhartina Sindukusumo
Foto oleh Putu Sayoga

Mendirikan hotel bisnis di sarang pesta memang terdengar janggal. Itu mungkin sebabnya kehadiran Courtyard di Seminyak sempat diwarnai keraguan. Tapi sebenarnya merek ini telah jauh meninggalkan khitahnya. Dilahirkan sebagai hotel bisnis pada 1983 di Atlanta, Courtyard kemudian bergeser menjadi hotel dengan segmen eklektik, mulai dari leisure hingga keluarga.

Dalam keluarga besar Grup Marriott, Courtyard berada di kategori “Modern Essentials” bersama merek SpringHill dan Protea. Berbeda dari saudara-saudaranya yang lebih luks semacam The Ritz-Carlton, JW Marriott, atau Bulgari, Courtyard didedikasikan bagi kelas menengah-atas. Di Bali, selain Seminyak, merek ini bercokol di Nusa Dua.

Kolam renang dipasang di tengah-tengah hotel, seperti hotel bisnis pada umumnya.

Courtyard Seminyak diresmikan pada Agustus 2014. Jaraknya hanya selemparan batu dari beach bar La Plancha dan lima menit berjalan kaki dari Jalan Oberoi. Properti berisi 287 kamar yang didesain oleh Budi Lim & Associates ini relatif simpel. Kompleksnya berbentuk kotak dengan kolam renang bersarang di sisi tengah—komposisi yang marak diadopsi hotel bisnis lainnya. Hanya segelintir fasilitas atau fiturnya yang sukses memberi kejutan. Dua keunggulan utamanya adalah posisi yang strategis dan standar servis Marriott yang impresif.

Usai check-in, tamu akan menerima sebuah peta yang menjabarkan denah hotel dan segenap fasilitasnya, ditambah info lokasi beragam gerai populer di sekitarnya, mulai dari restoran, kafe, spa, galeri, hingga butik. “Tim kami berjalan kaki mengitari Seminyak dalam dua hari untuk mendata seluruh tempat hits,” ujar Alexandra Ancilla, Marketing Communications Manager Courtyard Seminyak. >>