by Christina Jacobs 17 hours ago

Eksklusif: Dunia dalam Simfoni Iskandar Widjaja

April 2025 lalu, pemain violin profesional Jerman berdarah Indonesia, Iskandar Widjaja menggelar konser terbarunya, The Classical Recital. Dia memang cukup rutin menggelar konser di Jakarta. Dia menyebut, saat ini, ada peningkatan signifikan terhadap minat dan apresiasi musik klasik dan instrumen di Indonesia.
Hal inilah yang mendorongnya untuk terus kembali ke Indonesia. Namun dalam perbincangan eksklusif dengan DestinAsian Indonesia, Iskandar dengan bangga mengaku bahwa Indonesia juga jadi tempat favoritnya untuk liburan dan merasa tenang.
Simak wawancara eksklusif DestinAsian Indonesia (DAI) dengan Iskandar Widjaja (IW) berikut ini:
DAI: Saat ini kamu lebih banyak menghabiskan waktu di mana? Dan biasanya apa yang kamu lakukan saat liburan?
IW: Saya tinggal di ibukota Jerman, Berlin. Di Berlin, ada banyak ruang terbuka hijau, seperti hutan.
Tapi kalau mau lebih bernuansa alam, kita harus sedikit keluar kota. Di negara bagian Brandenburg misalnya, juga ada banyak pohon, alam yang sangat tenang dan damai.
Baca Juga: Luxury Dining Series 2025 Kembali Digelar: Nostalgia Rasa yang Terlupakan
DAI: Kamu memiliki jadwal, konser, dan latihan yang padat setiap harinya. Kapan kamu benar-benar dalam mode liburan, tanpa ada jadwal apapun?
IW: Biasanya, pilihan pertama saya adalah pergi ke Bali. Tapi, saya harus mencari tempat yang indah dan tenang di Bali, karena ada banyak orang yang mau ke Bali juga.
DAI: Di mana destinasi liburan yang langsung terlintas di pikiran kamu ketika mendengar kata kedamaian? Tempat yang membuat kamu benar-benar switch off dari segalanya?
IW: Peace? Peace? Destinasi pertama yang menggambarkan ketenangan, adalah hati kita sendiri. Karena ini juga menjadi jalan untuk menuju ke diri kita. Kita bisa mencari kedamaian sebanyak yang kita mau yang kita cari.
Tapi kalau itu adalah sebuah destinasi, mmm.. peace, peace, peace. Saya sudah pernah ke berbagai tempat, kamu tahu. Maksud saya, tiap minggu saya berada di kota yang berbeda untuk melakukan pertunjukkan atau traveling.
Terkadang, saya menghabiskan waktu lebih lama di negara seperti Indonesia. Tapi kota paling damai di Indonesia adalah Yogyakarta karena kaya budaya. Vibesnya lebih spiritual, santai, dan lebih slow.

DAI: Di mana tempat liburan paling indah dan berkesan buat kamu? Kenapa?
IW: I think one of the most beautiful holidays I have been to was in Thailand. Saya menemukan tempat yang disebut Rayleigh Beach. There’s little cottages on the beach and it’s very withdrawn, very peaceful. Di sini aku merasa seperti ada di dunia lain.
Dan saya akan naik long-tail boat and discover all these little lagoons and places. Saya ingat, pergi ke satu pulau kecil, saya lupa namanya, mungkin Koh Pu atau lainnya. Di bagian depannya, hanya seperti pantai turis pada umumnya dengan banyak orang yang hang out, berenang.
Tapi ketika berkeliling, ternyata ada lagoon tersembunyi yang sangat indah. Saya tak akan melupakannya. Ada burung biru di sana, mereka berenang. So serene, it’s like in a movie. Saya tidak akan pernah melupakannya.

DAI: Kamu lebih suka pantai atau gunung?
IW: Saya rasa, saya suka pantai. Tapi saya juga suka hiking dan being active ketika saya sedang liburan. And you know, jalan-jalan dan melihat semua hal. Tapi saya suka sekali salt water dan matahari. And I love to just relax by the beach, getting a good massage afterwards. Jadi kalau harus memilih, saya pilih pantai.
DAI: Jika kita berandai-andai, apa yang akan kamu lakukan jika kamu bukan seorang musisi?
IW: Selain musik? A lot of things. I mean, saya adalah tipe orang yang suka belajar setiap hari, belajar berbagai hal baru. Saya suka belajar alat yang berbeda dari violin, bernyanyi, atau main piano, dan menciptakan lagu. Dan saya tentunya juga suka traveling, suka makan, bertemu teman untuk menghabiskan waktu berkualitas, olahraga. Oh saya juga suka meditasi, setidaknya 1,5 jam setiap hari. A lot of things.