by Yohanes Sandy 08 August, 2016
Berkunjung ke Apple Museum
Apple Museum di Praha bukanlah satu-satunya di dunia. Italia memiliki All About Apple, sementara Belanda memiliki Apple Museum Nederland. Dan Apple sebenarnya pernah memiliki “museum resmi,” yang kemudian ditutup oleh Steve pada 1997 setelah dia kembali ke tampuk perusahaannya usai ditendang oleh para pemegang saham.
Lalu apa alasan pendirian Apple Museum di Praha, sebuah kota yang bahkan belum memiliki Apple Store resmi? “Museum ini merupakan proyek amal,” jawab Sylva Tomaskova, manajer museum. “Delapan orang pemiliknya berniat mengumpulkan dana bagi penderita kelainan tulang belakang, dan konsep Apple Museum dipilih karena belum ada di Cheska.” Saya sempat bertanya siapa para pemilik tersebut, tapi identitas mereka dirahasiakan.
Saya keluar dari museum dan menemui seorang gadis belia yang mempromosikan museum dengan membagikan apel hijau gratis kepada pejalan kaki. Steve telah menunjukkan bagaimana perselingkuhan genius antara visi, teknologi, dan desain mampu membentuk masa depan, tapi dia mungkin tak menyangka produk-produk kreasinya bisa dimanfaatkan guna menggalang donasi untuk meluruskan tulang. Center of Pop Art, Husova 21, Praha, Republik Cheska; applemuseum.com.
Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi Juli/Agustus 2016 (“Apple Untuk Amal”).