post

Majalah travel premium berbahasa Indonesia pertama

DestinAsian Indonesia

[dropcap]P[/dropcap]enumpang yang berangkat dari Bandara Internasional Macau (MFM) kini harus tiba di bandara setidaknya dua jam lebih awal. Pasalnya, mulai Agustus 2019, konter check-in di bandara ini akan ditutup 60 menit sebelum keberangkatan.
Peraturan ini merupakan bagian dari kebijakan baru Hold Baggage Screening (HBS) yang dirancang oleh pihak otoritas lokal dan International Civil Aviation Organisation (ICAO). Untuk memfasilitasi aturan baru ini, pihak bandara juga telah berupaya memodifikasi perangkat keras dan fasilitas yang ada.
Sebelumnya, penumpang harus melakukan pemeriksaan bagasi sebelum menuju ke konter check-in maskapai. Mengutip dari Business Traveller Asia-Pacific, pihak otoritas bandara mengatakan bahwa mereka khawatir jika penumpang memasukkan barang-barang berbahaya setelah melewati mesin pemeriksaan bagasi—dan sebelum melakukan proses check-in.
Oleh sebab itu, ke depannya, penumpang tidak perlu lagi memindai bagasi mereka sebelum tiba di konter check-in. Mereka justru bakal diminta untuk memeriksa bagasi sekaligus saat check in. Proses ini membutuhkan waktu yang lebih lama. Sehingga, pihak bandara mengimbau penumpang datang jauh lebih cepat sebelum jadwal keberangkatan.
Baca juga: <a href="http://destinasian.co.id/reputasi-baru-makau/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Reputasi Baru Makau</a>; <a href="http://destinasian.co.id/pentas-futuristik-di-macao/" target="_blank" rel="noopener noreferrer">Pentas Futuristik di Macao</a>
Sejak meningkatnya jumlah pelancong yang datang ke wilayah di pesisir selatan Republik Rakyat Tiongkok tersebut tahun ini, Bandara Makau memang telah menerapkan beragam aturan baru, salah satunya adalah larangan membawa tongkat selfie berukuran lebih dari 30 cm dalam tas mereka.
Informasi selengkapnya, kunjungi <a href="http://www.macau-airport.com/en/media-centre/news/news/22574" target="_blank" rel="noopener noreferrer">macau-airport.com</a>.

Bandara Makau Terapkan Kebijakan Baru