by Cristian Rahadiansyah 08 June, 2020
Bandara dengan Penurunan Turis Terparah
Bandara Kualanamu menderita penurunan kronis dalam jumlah kunjungan turis asing. Mengutip data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), pada April 2020, gerbang Medan ini mencatatkan hanya 10 kunjungan, turun dari 7.375 kunjungan pada bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan April 2019, tingkat penyusutannya lebih drastis.
Problem lebih parah dialami oleh Bandara Ahmad Yani. Pada Maret 2020, pintu internasional Semarang ini masih membukukan 939 kunjungan turis mancanegara, tapi di April 2020 angkanya susut hingga tiga kunjungan.
Tapi Kualanamu dan Ahmad Yani bukanlah bandara dengan penurunan kunjungan turis asing terparah. Pada April 2020, ada delapan bandara di Indonesia di mana petugas imigrasi tak sekali pun mengecek paspor penumpang, yakni Bandara Husein Sastranegara (Bandung), Adi Sucipto (Yogyakarta), Sam Ratulangi (Manado), Minangkabau (Padang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Supadio (Pontianak), Sultan Hasanuddin (Makassar), serta Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Dari 15 pintu udara yang didata BPS, hanya tujuh bandara yang masih menerima turis asing sepanjang April 2020. Selain Kualanamu dan Ahmad Yani, ada Bandara Soekarno-Hatta (417 kunjungan), I Gusti Ngurah Rai, Bali (273), Juanda, Surabaya (21), Lombok (10), dan Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh (1).
Statistik suram itu sejalan dengan grafik minus pelancong asing. Untuk April 2020, Indonesia menerima hanya 160.042 kunjungan, turun dari 47.970 di Maret 2020. Khusus kuartal pertama 2020, Indonesia secara kumulatif defisit 2,2 juta kunjungan dibandingkan periode yang sama pada 2019. Penurunan ini lebih parah dua kali lipat dibandingkan triwulan pertama.
Satu-satunya kanal yang masih menyumbang angka kunjungan cukup besar ialah pelabuhan dan perbatasan darat. Di April 2020, jika bandara di Indonesia hanya berkontribusi total 755 kunjungan turis asing, pelabuhan berhasil membukukan 46.562 kunjungan. Sementara lewat jalur darat, tercatat ada 112.725 kunjungan. –Cristian Rahadiansyah