Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Road Trip Keliling Western Australia: Winery dan Truffle Margaret River

Margaret River Truffle Farm

Margaret River adalah salah satu area yang sangat popular di Western Australia. Kota ini terletak di bagian selatan Perth.

Meski terbilang kota kecil, namun Margaret River punya banyak hal yang disukai para luxury travelers. Kota ini terkenal dengan craft breweries, butik terkenal, dan yang pasti, wineries popular yang punya anggur khas Australia.

Ikuti perjalanan DestinAsian Indonesia untuk road trip keliling Western Australia dan perhentian kali ini adalah Margaret River untuk berburu truffle dan menyesap wine berkualitas.

Baca Juga: Road Trip Western Australia: Naik Becak di Perth – Mencari Lumba-lumba di Bunburry

Truffle Hunt

Margaret River Truffle Farm 

Siapa bilang hanya Prancis yang punya Truffle? Ben dan Charmaine Warner membuktikan bahwa truffle Australia juga termasuk salah satu yang terbaik dan punya angka produksi yang cukup tinggi. Saya mengunjungi truffle Margaret River Farm. Saya langsung disambut oleh Alby, seekor labrador hitam yang periang. Sambil menggoyangkan ekornya, Alby mengajak saya untuk bertemu dengan Ben dan Charmaine.

“Kami tidak punya basic pertanian namun karena suka dengan truffle butter saat datang ke sebuah festival kuliner, maka kami memutuskan untuk belajar dan memiliki perkebunan truffle sendiri,” kata Ben.

Di Margaret River Farm ini, Ben dan Charmaine tak hanya menjual truffle, lebih dari itu, mereka menghadirkan sebuah pengalaman yang berbeda untuk berburu, menggali, dan menikmati jamur mahal ini.

Berada di lahan perkebunan yang cukup luas, kami berjalan di antara pohon oal dan hazelnut. Dituntun Alby yang bertugas untuk mengendus truffle, kami mengarahkan anjing berusia 2 tahun ini untuk benar-benar menemukan truffle yang ‘matang.’ Charmaine menyebut, Alby masih dalam tahap berlatih untuk menemukan truffle.

Seketika, Alby berhenti di sebuah pohon hazelnut yang masih muda. Dia mencium aroma truffle dari dalam tanah dan mencoba menggalinya. Namun Charmaine menghentikannya lantaran dia harus berhati-hati agar jamur tersebut tak tergores. Dengan sekop kecilnya, dia mulai menggali perlahan dan mencium aroma tanahnya.

“Ya, ada bau truffle di sini. Siapa mau menggali dan menemukannya?” ucap dia.

Tanpa pikir Panjang, saya mengajukan diri. Mengikuti jejaknya, saya mencoba mencari aroma jamur ini di tanah. Benar saja, semakin dalam menggali tanahnya, aromanya semakin kuat. Sebuah permukaan bulat dan hitam mulai terlihat, bentuknya tak terlihat menarik karena masih berlumur tanah, nyaris mirip batu.

Ben menyebut, jamur ini harus dibersihkan dulu dan didiamkan di suhu ruang sebelum akhirnya bisa dinikmati. Aromanya juga akan semakin menguat setelah didiamkan 24 jam. Setelahnya, jamur ini bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan, minyak, butter, dan lainnya. Sedangkan jamur-jamur yang ‘cacat’ entah karena bekas cakaran hewan liar atau rusak karena sekop, akan menjadi bibit baru untuk menambah produksi jamur.

Truffle hunt ini bisa berlangsung selama 2 jam. Namun untuk mendapat hasil maksimal, ada baiknya untuk berkunjung di awal Juni sampai September. Ini adalah musim truffle di Western Australia.

Usai menikmati jamur yang harga per kilonya bisa mencapai AUD$2,500, saatnya menikmati camilan manis untuk dessert. Margaret River Chocolate Company adalah tempat yang tepat untuk merasakan manisnya cokelat, rocky road khas Australia dan lainnya.

Baca Juga: Travel Guide: 48 Jam di Perth
Jetsters Flat
Berkuda Santai Keliling Hutan

Margaret River juga dikenal dengan area hijaunya, bukan hijau buatan melainkan hutan dan padang rumput alami. Jangan lupa, di sini kangguru-kangguru tinggal dan hidup di alam liar. Tak ada yang lebih menyenangkan dari berkuda sambil menikmati semua pemandangan ini.

Mobil kembali melaju. Mumpung masih pagi, saya menuju ke Jesters Flat untuk berkuda. Tenang, saya bukan ahli berkuda, tapi di sini semua orang bisa naik kuda. Hebatnya, berkuda sendiri, tanpa ada orang yang menuntun.

Di sini saya berpasangan dengan Frida, kuda betina cokelat muda berukuran besar dan cantik. Meski sempat takut, namun Frida adalah kuda penurut yang ramah dan baik. Dia membuat saya terlihat sempurna dan berani berkuda. Jika bukan Frida, entah saya berani berkeliling naik kuda sendiri tanpa perlu dituntun sang pemandu atau tidak.

Produk Kecantikan Premium  

Meski saat itu cuaca di Western Australia masih dingin, namun matahari masih bersinar dengan teriknya. Jadilah saat itu Vasse Virgin sebagai tempat ‘pelarian’ saya. Aroma lemongrass yang bercampur dengan sage, dan lemon myrtle membaur dengan elegan dan menyapa indra penciuman saya.

Aneka produk kecantikan premium dan non chemical ditata dengan cantik, dari essential oil, sabun, shampoo, sampai aromatherapy tersedia di sini. Semua produknya dibuat dengan cold process dan memakai extra virgin olive oil asli Australia untuk menghadirkan produk premium dan berkualitas.

Namun itu bukan jadi tujuan utama saya ke sini, melainkan ikut workshop untuk membuat lipbalm alami.

Dalam sesi selama kurang lebih 30 menit, campuran bee wax, essential oil perlahan berubah menjadi emulsi pekat yang harum. Setelah membeku, lipbalm saya pun sudah siap namun tak bisa langsung dipakai. Namun saya harus tunggu setidaknya 24 jam sebelum bisa dipakai.

Pacu Adrenalin

Saya melanjutkan perjalanan dengan mobil untuk sebuah petualangan mendebarkan dan memacu adrenalin. Di Margaret River, Western Australia, tak hanya ada berbagai hal premium, namun juga ada petualangan yang memicu adrenalin.

Dimulai dengan Cape to Cape Explorer Tours, saya mengikuti perjalanan hiking sejauh 3km bersama local guide. Mereka mengajak menyusuri bibir pantai, mendaki batu-batu granit ‘purba,’ melihat human aquarium yang viral di media sosial, dan mencapai finish line di Canal Rocks, Leeuwin-Naturaliste National Park untuk melihat sunset. Ini adalah salah satu tempat paling ikonik dan populer khususnya untuk fotografer dan nelayan untuk menangkap salmon, khususnya saat momen Paskah. Selain Canal Rocks, Sugarloaf Rocks juga jadi tempat populer para wisatawan untuk menikmati sunset dan memandang Samudra Hindia dari ketinggian.

Sebenarnya, dari Canal Rocks, berjarak 22 menit berkendara, EcoAdventure Margaret River akan jadi petualangan keluarga yang seru. Lakukan ini di pagi hari, udaranya akan terasa segar sambil menjelajah hutan dengan menggunakan ATV.

Atau, sebagai tempat edukasi, Mammoth Cave juga bisa jadi tempat yang seru. Ini adalah gua purba dan gua yang pertama yang bisa diakses dengan kursi roda. Di sini, saya melihat stalaktit yang mengagumkan dan menyimpan banyak cerita sejak ribuan tahun lalu. Proses alam yang luar biasa dan terjaga apik sampai saat ini.

Keseruan road trip di Western Australia akan berlanjut ke Busselton atau yang disebut Undalup, nantikan di artikel selanjutnya.