by Christina Setyanti 4 hours ago
Le Pristine Singapore, Debut Chef Sergio Herman di Asia Tenggara
Singapura punya restoran mewah terbarunya, Le Pristine Singapore. Terletak di Grand Hyatt Singapura dan digawangi oleh chef Sergio Herman, restoran ini menjadi salah satu sentuhan kesegaran dan energi baru di dunia kuliner Singapura.
Sergio Herman, seorang chef asal Belanda ini menggabungkan kuliner dengan fashion, seni, musik, dan desain untuk menghadirkan pengalaman bersantap yang berbeda.
Restoran ini memiliki 114 seat dalam area restoran seluas 650 meter persegi. Restorannya juga memiliki area makan yang nyaman dan intimate.
“Kami sangat bersemangat dengan kehadiran Sergio. Dia membawa hidangan kelas dunia, passion, dalam gaya penyajian yang bersahaja namun elegan,” kata Andreas Stalder, Senior Vice President, Food & Beverage Operations and Product Development Asia Pasific, Hyatt Hotels and Resorts.
Baca Juga: Chef Syrco Bakker Dianugerahi Two Knives dari The Best Chef Awards 2024
Di Le Pristine Singapore, chef Sergio akan menghadirkan aneka hidangan Italia. Ini merupakan tribute untuk rasa asli Italia dan juga warisan Zeeland di dalam dirinya. Zeeland adalah area di Belanda yang dikenal dengan airnya yang jernih dan seafoodnya yang enak. Tak lupa, dia juga menghadirkan kearifan lokal hidangan Singapura.
Untuk hidangan pembuka, Sergio merekomendasikan Cannelloni Mussels yang memadukan kelembutan kerang dengan pasta yang al dente. Selain itu ada juga lobster salad yang patut dicoba dengan rasa yang creamy akibat penambahan keju stracchino dan parmesan di dalamnya.
Baca Juga: 5 Restoran Spesial di Bali dan Komodo untuk Rayakan Natal dan Tahun Baru
Hidangan lain yang harus dicoba adalah Le Pristine Signature Seafood Orecchiette dan juga Pizzette King Chilli Crab, dan Housemade a la Minute Vanilla Ice Cream sebagai penutupnya.
“Saya ingin setiap tamu bisa merasakan energi, kreativitas, dan juga perhatian yang diberikan dalam setiap hidangannya. Semua ini adalah tentang menciptakan pengalaman makan yang bisa bertahan lama bahkan setelah gigitan terakhir. Buat saya, ini adalah sebuah perayaan hidup, budaya, dan koneksi lewat makanan,” ucap Sergio.