by Karina Anandya 03 November, 2020
Negara-Negara di Eropa Kembali Lockdown
Negara-negara Eropa yang baru saja membuka pintu perbatasan mereka untuk kunjungan internasional kini terpaksa kembali harus kembali menerapkan lockdown kedua karena lonjakan kasus COVID-19 terjadi lagi.
Inggris jadi negara yang mengalami lonjakan cukup parah. Ada lebih dari 20.000 kasus baru per hari, dan sejauh ini, tercatat 46.853 kematian akibat COVID-19. Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson menyampaikan, kebijakan lockdown di negaranya akan kembali diterapkan hingga 2 Desember mendatang.
Selama lockdown, warga hanya diizinkan meninggalkan rumah dengan alasan tertentu, yakni untuk sekolah, bekerja, olahraga, belanja kebutuhan pokok dan beli obat-obatan. Toko-toko yang menjual obat dan makanan pokok, sekolah, dan universitas akan tetap buka. Sedangkan pub dan restoran dibatasi dan hanya boleh beroperasi untuk melayani pesanan makanan untuk dibawa pulang saja. Pemerintah juga akan memberikan subsidi upah. Untuk pekerja yang diberhentikan sementara selama lockdown, bisa menerima 80 persen dari gaji mereka selama ini.
Selain Inggris, sejumlah negara di Eropa juga mengambil kebijakan serupa. Mereka bakal memberlakukan lockdown selama sebulan. Presiden Prancis, Emmanuel Macron berharap masyarakat benar-benar mematuhi pembatasan kegiatan agar gelombang kedua ini bisa segera diatasi. Sejumlah sektor yang tetap boleh beroperasi di Prancis hanya sekolah, perguruan tinggi, pabrik, dan pertanian.
Di Jerman, Kanselir Angela Markel memutuskan untuk melakukan penutupan restoran, bar, pusat kebugaran, kolam renang, teater, dan bioskop selama empat minggu. Pertemuan lebih dari 10 orang juga akan dilarang.
Sementara, Spanyol telah memulai keadaan darurat yang berlangsung hingga Mei 2021. Perdana Menteri Pedro Sanchez mengumumkan bahwa keadaan darurat akan mulai berlaku pada tanggal 1 November, dan mencakup jam malam nasional dari jam 11 malam hingga jam enam pagi, kecuali di Kepulauan Canary.
Baca juga: Persyaratan Masuk Eropa Usai Pandemi
Italia juga memberlakukan pembatasan baru, namun tidak seketat Prancis atau Jerman. Mereka akan tetap membuka bar dan restoran dengan jam buka yang dibatasi, dan kembali memberlakukan kembali jam malam.
Belgia juga telah memutuskan untuk menutup bar dan restoran selama sebulan dan memberlakukan jam malam pada warga. Langkah-langkah lain untuk mengekang penyebaran virus termasuk larangan membeli alkohol setelah jam delapan malam, penutupan pusat kebugaran, spa, kolam renang, dan museum.