by Karina Anandya 18 February, 2020
48 Jam di Lombok Tengah
Teks dan Foto oleh Irene Barlian
SABTU
07:00 Pasar Sengkol
Ketika para peselancar sibuk berburu ombak pagi di pesisir selatan, banyak warga menyerbu Pasar Sengkol (Jl. Pariwisata, Kuta) untuk berbelanja aneka kebutuhan harian. Di antara keramaian yang guyub, nikmati sarapan berisi jajanan tradisional, salah satunya kare-kare, camilan manis berbahan dasar beras dan gula aren. Datang di Kamis, pasar ini menjajakan aneka tangkapan laut segar dari berbagai penjuru Lombok.
09:00 Masjid Rambitan
Saksi penyebaran Islam di Lombok, Masjid Kuno Rambitan (Dusun Rambitan, Pujut) setia melestarikan arsitektur tradisional Sasak: fondasi batu, pilar kayu, atap ilalang, serta dinding anyaman bambu dan rotan. Di sekitarnya menjulang dua pohon besar dan renta dengan akar yang mencuat dari tanah. Konon, rumah ibadah seluas 49 meter persegi ini dikonstruksi oleh Wali Nyatok pada abad ke-16, karena itu kerap dicap sebagai masjid tertua di Lombok.
11:00 Lesehan Asri
Ayam taliwang adalah salah satu produk ekspor Lombok yang paling terkenal, tapi mencarinya di tanah kelahirannya tidaklah mudah. Satu restoran yang bisa dipilih ialah Lesehan Asri (Jl. Basuki Rahmat 18, Praya) yang beroperasi sejak 2002. Sesuai namanya, restoran ini dinaungi pepohonan dan dilengkapi meja makan lesehan. Selain ayam kampung bakar dengan bumbu taliwang, restoran keluarga ini menawarkan sup bebalung, pelecing kangkung, serta nasi campur 3A (ayam, abon, dan antap).
13:30 Air Terjun Benang Kelambu
Di antara pantai menawan dan Gunung Rinjani, Lombok menyimpan beragam air terjun, salah satunya Air Terjun Benang Kelambu (Desa Aiq Beriq, Batukliang Utara) di kawasan Rinjani Geopark. Namanya terinspirasi oleh karakter cucuran airnya yang tipis layaknya kelambu. Objek wisata alam ini sudah dikelola cukup baik. Jalan tersedia dan tiket masuknya Rp10.000, mencakup akses ke tiga air terjun tetangga: Benang Stokel, Kelewon, dan Sesere. Sembari melakoni waterfall-hopping, nikmati udara sejuk dan orkestra serangga.
17:30 Terra
Demam “sustainable food” sudah menular ke Lombok. Kuliner jenis ini ditawarkan oleh lebih dari 10 restoran, salah satunya Terra (Jl. Raya Kuta, Kuta; terra.health) yang diasuh oleh koki Mamiko asal Jepang. Restoran ini mengklaim seluruh hidangannya berbasis tanaman, di mana lebih dari separuhnya disajikan mentah. Awali sesi santap dengan kombucha atau raw jamu shot, dilanjutkan dengan BBQ jackfruit roll yang memakai nangka sebagai pengganti daging, lalu akhiri dengan cokelat snickers tanpa susu ataupun laktosa. Satu yang perlu diingat, restoran ini tutup setiap Kamis.