by Yohanes Sandy 29 April, 2019
Checking In: Bawah Reserve
Oleh Yohanes Sandy
Foto oleh Agoes Rudianto
Lokasi
Sesuai namanya, Bawah Reserve bersemayam di Pulau Bawah. Secara geografis, ia berada di kaki Kepulauan Anambas, gugusan berisi 256 pulau di mana hanya 10 persennya yang berpenghuni. Dulu, perjalanan ke Bawah Reserve sangat menguras waktu. Dari Batam, tamu mesti terbang ke Bandara Anambas di Pulau Jemaja, kemudian menaiki kapal cepat. Durasinya sekitar empat jam. Untungnya, sejak Mei 2018, pihak resor telah menyediakan opsi yang jauh lebih singkat, praktis, mungkin juga mendebarkan: menaiki pesawat amfibi dari Bandara Hang Nadim Batam dengan waktu tempuh hanya sekitar 80 menit.
Desain
Melebur dengan alam, juga merawatnya. Visi itulah yang coba diterjemahkan oleh arsitek Sim Boon Yang dari firma Eco-ID asal Singapura saat merancang Bawah Reserve. Dia memaksa seluruh bangunan resor beradaptasi dengan lanskap alami pulau. Atas alasan serupa, kompleks resor ini dikonstruksi tanpa satu pun alat berat agar tak merusak ekologi pulau, walau dengan konsekuensi prosesnya menghabiskan lima tahun. Khas resor tropis, seluruh kamar dirakit dari kayu dan bambu. Salah satu struktur yang paling impresif ialah restoran yang dipayungi atap bertulang bambu dan diterangi kandil berbahan anyaman.
Kamar
Dari total 35 suite di Bawah Reserve, kategori yang paling fotogenik ialah 11 unit Overwater Bungalow yang menawarkan akses langsung ke laut. Tiap kamar dicetak lapang dengan luas mulai dari 70 meter persegi. Interiornya ditaburi mebel kayu dan didominasi warna cokelat, dengan sentuhan aksen biru pada dinding dan bantal. Fitur di kamar meliputi antara lain bathtub, mesin peracik kopi dan teh, kipas angin, serta penyejuk udara. Pesawat televisi absen, tapi tamu bisa senantiasa terhubung dengan dunia luar berkat terpasangnya koneksi internet nirkabel.
Kuliner
Restoran utama Treetops menyuguhkan sarapan dan makan malam di kaki atap berbentuk kubah bambu atau di dek kayu yang menatap laut. Restoran lainnya, Boat House, berlokasi di tepi pantai dan beroperasi di siang hari, termasuk untuk melayani tamu yang ingin menenggak aneka minuman dingin di sela-sela aktivitas air. Selain menu internasional, kedua restoran tersebut mengoleksi beberapa hidangan ikonis Nusantara, misalnya bubur ayam, nasi goreng, dan sate. Seluruh makanan dan minuman non-alkohol sudah tercakup dalam tarif menginap. Beruntung, resor ini punya koki dengan portofolio yang menjanjikan: Roberto Bellitti, mantan Executive Chef Manathai Koh Samui dan Mövenpick Bangtao Beach Phuket.
Baca juga: 9 Resor Peselancar di Indonesia; 6 Island Resort di Indonesia
Aktivitas
Di resor yang mempraktikkan filosofi barefoot luxury ini, bersantai di pantai ialah kegiatan terpopuler. Jika ingin mengarungi laut pirus yang membingkai pulau, Bawah Reserve menyediakan kayak, snorkel, serta paddleboard yang bisa dipinjam gratis. Pulau Bawah bertetangga dengan lima pulau, dan tamu bisa piknik di salah satunya dengan syarat memesan sebelum datang. Khusus penyelam, paket-paket bertarif variatif ditawarkan oleh Bawah Dive Centre. Aktivitas lainnya, kali ini tidak berhubungan dengan air, ialah mendaki bukit rindang di Pulau Bawah. Usai 30 menit melahap trek yang ramah kaki, tamu akan diganjar panorama yang melankolis dari ketinggian: pulau-pulau hijau yang terapung di Laut Natuna Utara. Kembali ke resor, Aura Spa & Wellness siap mengobati pegal dengan beragam teknik pijatan yang bisa dinikmati sonder bayar.
Pulau Bawah, Anambas, Kepulauan Riau; bawahreserve.com; mulai dari $1.780 untuk dua orang (tarif turis domestik tersedia), termasuk antara lain transfer pesawat amfibi dan makan tiga kali per hari.
Dipublikasikan perdana di majalah DestinAsian Indonesia edisi April/Juni 2019 (“Bintang Bawah”).