by Yohanes Sandy 11 January, 2017
7 Restoran Baru di Jakarta
Mungkin cukup sulit untuk mengikuti perkembangan restoran baru di Jakarta. Pasalnya, hampir tiap bulan selalu hadir restoran-restoran baru yang menarik untuk didatangi. Kali ini kami mengunjungi tujuh restoran baru di ibu kota dan mengulasnya untuk Anda.
Li Feng
Setelah berkiprah selama delapan tahun, restoran Xin Hwa bereinkarnasi menjadi Li Feng. Berbeda dari pendahulunya yang terkesan formal, Li Feng tampil kasual. Interiornya menceritakan sejarah perdagangan antara Tiongkok dan Batavia. Elemen desain yang paling memikat tersaji pada bagian langit-langit dalam wujud kaca kristal berbentuk ombak dan kapal—sentuhan artistik garapan Lasvit, seniman asal Republik Cheska. Dapur Li Feng dipimpin oleh duet koki berpengalaman: Loy dan Fei. Buku menunya mencantumkan aneka masakan yang berkiblat pada tradisi kuliner Kanton, salah satunya siomay yang disajikan dalam wujud angsa hitam dan dijejali daging bebek dengan bumbu merica hitam. “Menu andalan di sini,” ujar Koki Loy. Suguhannya yang juga menarik adalah sup ayam dengan telur puyuh dan jamur matsutake. Alih-alih memakai mangkuk, sang koki mempresentasikannya dalam teko. Mandarin Oriental, Jl. MH Thamrin; 021/2993-8825; mandarinoriental.com.
Attarine
PTT Family mencoba sesuatu yang berbeda: fokus pada makanan. Melalui Attarine, grup ini seolah hendak membuktikan ia tak sekadar lihai menghadirkan wadah kongko, pesta DJ, dan koktail, tapi juga restoran urban dengan sajian yang berkesan. Attarine menerapkan filosofi farm-to-table. Dapurnya memastikan semua bahan dikirim segera dalam kondisi segar dari pemasok terdekat, karena itulah tak semua bahan tersedia di setiap musim. Di musim hujan misalnya, kita bisa menikmati sup yang memakai bahan lokal jamur pelawan asal Bangka yang memang merekah di musim hujan. Dapur Attarine dipimpin oleh Jacob Burrell, mantan koki Big Sur di Amerika. Kreasinya antara lain sandwich berisi rhubarb, buah bit, dan ikan kakap; serta kakap putih yang ditaburi Himalayan salt. Jl. Gunawarman 11A; 021/2277-1256; attarine.com.
Jia
Usai 22 tahun beroperasi, sudah saatnya bagi Shang Palace untuk bereinkarnasi. Akhir tahun lalu restoran khas Tiongkok tersebut melakukan renovasi besar-besaran dan beroperasi kembali menjadi Jia pada 12 Januari 2017. Jia kini mengusung gaya yang lebih muda dan ramah. Interiornya sekarang lebih modern dengan sentuhan kontemporer yang kental. Penggunaan material kayu yang dominan juga berperan mempercantik interiornya. Selain interiornya, menunya pun dirombak total. Meskipun demikian, beberapa hidangan Shang Palace yang menjadi favorit, seperti ayam saus mangga, dipertahankan. Menu andalan di Jia adalah bebek Peking. Guna menghadirkan daging bebek yang lembut di dalam dan garing di luar—serta tidak berbau amis, Jia memakai oven khusus. “Kami juga mengirim koki Jia ke Tiongkok guna menemukan metode memasak bebek Peking yang pas,” ujar Irmadini Soekamto, Assistant Communications Manager Shangri-La Jakarta. Sajian lain yang wajib dicoba adalah nasi goreng ikan asin khas Ipoh (tempat asal koki), daging barbeku yang lembut, udang goreng telur asin, serta tak ketinggalan hidangan penutup, pancake durian. Menariknya, hidangan di sini dibanderol dengan harga terjangkau mulai dari Rp28.000 per porsi. Shangri-La Hotel Jakarta, Lantai 1; Kota BNI Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1; 021/2922-9999; takemetojia.com.